Bela Diri Solusi Dasar Agar Anak Terhindar Bullying

Sport Takes Down Bullying
Sumber :
  • Linda Hasibuan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Perilaku agresif yang disengaja menyakitkan dan dilakukan berulang-ulang atau  disebut bullying, masih banyak terjadi di kalangan anak-anak. Terlebih, bentuk dari bully itu sendiri sudah berkembang, bahkan menjelma menjadi apa yang sekarang populer disebut cyber-bullying.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Orang-orang yang di-bully di masa kecil cenderung akan lebih memiliki masalah mental pada masa dewasanya, dibandingkan dengan orang-orang yang pernah dianiaya oleh orang dewasa, termasuk oleh orangtua mereka.

Untuk memberi pertahanan pada diri anak-anak agar terhindar dari bullying perlu adanya pelatihan bela diri. Solusi ini bukanlah untuk mengajarkan anak untuk melawan tapi untuk melindungi diri dari kekerasan.

Sinema Sebagai Media Edukasi, Para Guru Diajak Nonton Bareng Film Budi Pekerti

Seorang pakar bela diri KAPAP Kravmaga bernama David mengatakan, anak-anak perlu belajar beladiri untuk pertahanan diri mereka agar terhindar bullying. Bela diri juga dapat meningkatkan kedisiplinan pada anak.

"Para korban bullying bisa menerapkan gerakan sederhana seperti melakukan hands on the front atau membuka tangan sambil melakukan kontak mata kepada pelaku bully," ujar David pakar bela diri KAPAP Kravmaga saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 15 Oktober 2016 dalam acara ‘Sport Takes Down Bullying’, dengan tema Importance Of Parenting Savety Awareness & Materials Arts to Prepare Your Kids Againts Bulliying..

Lupa Etika di Media Sosial

Korban bully pun tidak perlu menantang dan tetap rileks. Dia menambahkan bahwa kemampuan bela diri pada anak jangan sampai memukul atau menendang lawannya. Mereka juga tidak boleh menantang meski memiliki kemampuan bela diri. (ase)

Ilustrasi cyberbullying.

Ini Tips Etika Berjejaring untuk Gaya Hidup Digital yang Lebih Baik

Ada beberapa etika pergaulan yang berubah dikarenakan tidak bertatap muka langsung dengan lawan bicara, hal ini bisa mendorong seseorang untuk melakukan cyber bullying.

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2024