Penyebab ASI yang Dipompa Hanya Keluar Sedikit
- REUTERS/Christinne Muschi
VIVA.co.id – Semua ibu di dunia pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya dengan memberikan ASI ekslusif. Namun, bagi ibu yang bekerja, terkadang memberikan ASI menjadi kesulitan tersendiri. Meski demikian, hal tersebut bukanlah penghalang, ketika masa cuti melahirkan sudah hampir selesai, ibu mencari cara memompa ASI yang baik, karena ingin membuat persediaan ASI Perah (ASIP) untuk si buah hati.
ASI Perah dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu memerah dengan tangan atau menggunakan pompa ASI. Bagi ibu baru, cara memompa ASI merupakan hal baru, karena itu penting memerhatikan cara-cara memerah ASI yang benar.
Dalam diskusi interaktif dokterVIVA, Rabu, 12 Oktober 2016 lewat akun Twitter @VIVAlife, dr. Jezy Reisya dari MeetDoctor membahas tentang cara memerah ASI dengan menggunakan pompa ASI.
Yang sering terjadi, banyak ibu mengeluhkan jumlah ASI yang dihasilkan pompa lebih sedikit dibanding ketika bayi menyusu langsung. Dalam sesi tanya jawab dr. Jezy Reisya, menjelaskan bahwa LDR sangat memengaruhi jumlah ASI yang keluar.
"Salah satu kunci utama dalam pumping adalah bagaimana memicu Let Down Reflex (LDR) atau pelepasan ASI. LDR sangat dipengaruhi oleh perasaan ibu yang akan memicu hormon pelepasan ASI. Saat menyusui sebagian besar ibu tidak menyadari adanya proses LDR atau pelepasan ini. Saat bayi menyusui, terbangun ikatan antara ibu dan anak, hal ini membantu melepaskan hormon yang memicu LDR. Selain itu isapan bayi juga membantu pengeluaran ASI. Hal ini berbeda ketika pumping, di mana baby cues tidak ada. Oleh karena itu, beberapa ibu memerlukan sedikit bantuan untuk memicu keluarnya ASI," ujarnya.
Selain itu dr. Jezy juga menyarankan untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan dibandingkan dengan menggunakan pompa.
“Memerah ASI dengan tangan lebih disarankan, hal ini memberi kenyamanan pada payudara, yaitu kulit payudara ibu akan lebih nyaman saat bersentuhan langsung dengan kulit tangan. Selain itu, kulit payudara juga bisa terhindar dari iritasi atau lecet. Namun pada sebagian ibu hal ini sulit dilakukan, sehingga membutuhkan bantuan alat (pompa ASI).
Untuk mendapatkan ASI dengan proses perah, ada prosedur tertentu yang harus diperhatikan, misalnya soal kebersihan.
"Sebelum memeras ASI pastikan tangan dalam keadaan bersih, begitu pula dengan wadah tempat penampungan ASI. Sebelum memeras ASI, lakukan rangsangan ringan seperti memijat payudara secara perlahan. Setelah itu, tempatkan ASIP dalam wadah-wadah atau botol kaca yang steril jangan lupa untuk memberi label jam dan tanggal ASI diperah," ujarnya.
Yang penting untuk diperhatikan, stres sangat mempengaruhi produksi ASI. karena itu, dr. Jezy menyarankan ibu untuk mencari tempat untuk memerah yang tenang dan merilekskan diri, agar ASI mampu keluar lebih banyak.