ASI Dapat Berfungsi Sebagai Vaksin Bagi Bayi
- Pixabay/Ben_Kerckx
VIVA.co.id – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan kalau ASI (air susu ibu) dapat meningkatkan imunitas bayi yang baru lahir. ASI ini dapat bekerja dengan cara tertentu sehingga dapat melawan penyakit tertentu seperti tuberculosis (TBC) seperti halnya cara kerja vaksin.
"Beberapa vaksin tidak aman diberikan pada bayi baru lahir, dan vaksin lainnya tidak begitu berhasil pada bayi," kata pemimpin penelitian Profesor dari University of California, Riverside School of Medicine, Amerika Serikat, Ameae Walker, dilansir Boldsky.
Walker menambahkan, jika kita justru memberikan vaksin pada ibu atau meningkatkan vaksinnya sebelum dia hamil, sel imunitas yang terkirim selama menyusui akan memastikan bahwa bayinya terlindungi nanti.
Telah lama para ilmuwan mengetahui kalau ASI memberikan perlindungan imunitas terhadap beberapa agen infeksi melalui pengiriman antibodi, sebuah proses yang disebut sebagai "imunitas pasif".
Penelitian yang diterbitkan di Journal Immunology ini menunjukkan bahwa ASI juga berkontribusi pada pembentukan imunitas bayi itu sendiri melalui sistem yang disebut para peneliti sebagai "imunitas pendidikan ibu".
Sel imunitas spesifik dari ibu yang ada dalam ASI akan menyeberangi usus bayi untuk masuk ke dalam organ imunitas yang disebut dengan thymus. Ketika sel itu sampai di sana, mereka "mendidik" sel yang berkembang itu untuk menyerang organisme infeksi yang sudah mengenai ibu.
"Meskipun kami meneliti menggunakan model tikus agar kami dapat meneliti prosesnya secara detail, kami tahu kalau sel susu juga masuk ke dalam tubuh bayi juga," kata Walker.
Para peneliti menunjukkan bahwa jika ibu divaksinasi dan hasil vaksinasi ini juga terjadi pada bayi melalui proses ini.
Salah satu agen infeksi, yang diteliti oleh tim, merupakan organisme yang dapat menyebabkan TBC. Biasanya, bayi yang divaksinasi secara langsung untuk melawan TBC tidak merespons dengan baik.
"Kami berharap dengan memvaksinasi ibu, kami dapat meningkatkan imunitas bayi terhadap TBC. Ini seperti memvaksinasi bayi tanpa benar-benar memvaksinasi bayi," kata Walker.
Walker melanjutkan kalau penelitian ini telah membuktikan kalau imunitas terhadap TBC lebih efektif jika diperoleh melalui ASI dibandingkan dengan vaksinasi langsung.
"Tentu saja, uji klinis tetap diperlukan untuk menguji apakah ini bisa dilakukan pada manusia," ujar Walker.