Cegah Kanker Payudara, Lakukan Deteksi Sejak Remaja
VIVA.co.id – Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita kaum hawa. Oleh sebab itu, deteksi dini menjadi kegiatan yang sebaiknya rutin dilakukan saat usia beranjak remaja.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa pemicu sel kanker di tubuh yang harus dipahami oleh kaum wanita. Salah satunya yaitu usia terjadinya menstruasi dan menopause.
"Faktor risiko mengidap kanker payudara juga dialami oleh mereka yang menstruasi di bawah usia 12 tahun dan menopause di atas usia 55 tahun. Hal itu dikaitkan karena hubungannya dengan hormon di tubuh," ujar Dokter Deteksi Dini Kanker, dr. Hardinah Sabrida, MARS, di acara Breast Cancer Awareness Month, di Central Park, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2016.
Sehingga, deteksi dini, menurut Dinah, sangat penting untuk dilakukan sejak usia remaja atau menjelang usia dewasa 20 tahun. Sebab, ia akui bahwa penyebab pasti pada kanker masih belum diketahui sehingga gejala awal sangat sulit terlihat.
"Gejala dini biasanya tidak diketahui. Kalaupun muncul, minimal sudah stadium dua. Atau biasanya sudah datang dengan keluhan stadium akhir dan timbul borok di payudaranya," ujar dokter yang bekerja di RS Dharmais Jakarta itu.
Dengan mendeteksi dini sejak usia dini, Dinah yakin sebanyak 98 persen, kanker bisa disembuhkan. Tapi, kebanyakan dari pasiennya, merasa takut untuk datang ke dokter saat merasakan adanya benjolan di payudara.
"Tidak semua benjolan di payudara itu adalah sebuah kanker dan harus dioperasi dengan pengangkatan payudara. Kalau masih kecil, sekitar 1 cm, cukup sel kanker aja yang diangkat, payudaranya masih utuh," kata dia.