Lemak Berlebih Picu Perkembangan Sel Kanker

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Pixabay/PDPics

VIVA.co.id – Banyak masalah kesehatan bisa timbul akibat pola hidup yang buruk. Pola hidup yang benar mencakup keseimbangan antara pola pikir, pola makan dan pola hidup sehat terkadang sulit untuk dilakukan.

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Dan, tahukah Anda, mereka yang cenderung melakukan aktivitas tidak sehat, memiliki dampak paling tinggi untuk mengubah sel tubuh normal menjadi sel kanker.

"Suka bergadang, merokok, alkohol, stres dan makanan yang mengandung tinggi lemak. Dari tingginya lemak itu, bisa memicu hormon estrogen berlebih, sehingga membentuk sel kanker," ujar Dokter Deteksi Dini Kanker, dr. Hardinah Sabrida, di acara Breast Cancer Awareness Month, di Central Park, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2016.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

Menurutnya, hormon estrogen alami memiliki manfaat baik untuk wanita, yakni memperlihatkan sisi feminin kaum hawa. Tapi, dengan ditambah lemak dari makanan yang akhirnya diserap menjadi estrogen tambahan, menghasilkan bahaya pada tubuh.

"Estrogen itu bisa dibilang salah satu lemak alami di tubuh. Kalau ada tambahan karena makanan, larinya ke mana? Hormon estrogen yang tidak dibutuhkan tubuh itu bisa berubah jadi kista pada usia muda dan jadi kanker pada mereka yang di atas usia 35 tahun," ujar dokter yang bekerja di RS Dharmais, Jakarta itu.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Selain makanan, tingginya kadar stres juga cukup pengaruhi terbentuknya hormon estrogen di tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga ketiga pola hidup sehat yang mampu melindungi diri dari serangan kanker.

"Stres pada workaholic yang tidak bisa diatasi, membuat sistem tubuh kacau. Makanya itu juga bisa memicu estrogen meningkat. Jadi, penting untuk menjaga pola hidup sehat," kata dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024