Benarkah Hipertensi pada Usia Lanjut Bisa Sebabkan Demensia?
- Pixabay/geralt
VIVA.co.id – Mengalami tekanan darah tinggi pada usia paruh baya, ternyata dapat menyebabkan demensia di kemudian hari. Hal tersebut terjadi karena tekanan darah tinggi mengganggu aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan demensia vaskular, penyakit paling umum yang di derita pasien lansia setelah Alzheimer.
Dilansir laman The Sun, ternyata kondisi ini memengaruhi 150 ribu penderita di Inggris. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2016 mengindikasikan bahwa mengalami tekanan darah tinggi di usia 30-an atau 40-an ternyata mampu meningkatkan kesempatan terkena demensia vaskular sebanyak 62 persen.
Di Inggris, diperkirakan 30 persen dari populasi memiliki kondisi tekanan darah tinggi, hal itu sering dialami tanpa gejala sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Berdasarkan penelitian tersebut, akhirnya American Heart Association menyerukan penelitian lebih lanjut mengenai hal itu.
"Kami tahu, mengobati tekanan darah tinggi mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan berpotensi terjadi serangan jantung, gagal jantung kongestif dan stroke, dan itu penting untuk terus dilakukan penelitian untuk mengurangi risiko penyakit ini," kata Profesor Costantino Iadecola, ketua komite penulisan American Heart Association.
Namun, Profesor Costantino menambahkan perlu studi lebih lanjut yang membuktikan penyebab dan akibat. Hal ini untuk menentukan apakah mengatasi tekanan darah tinggi pada usia muda juga mampu kurangi risiko gangguan kognitif di kemudian hari.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat banyak penelitian observasional yang membuktikan bahwa mengobati hipertensi dapat mengurangi dampak kognitif tekanan darah tinggi, terutama pada gangguan pembuluh darah, namun studi observasional tidak dirancang untuk membuktikan sebab dan akibat.
Sementara itu, menurut The Alzheimer Society, meskipun terlihat hubungan nyata antara demensia vaskular dan tekanan darah tinggi, namun hasil dari uji coba telah terkontrol secara acak sehingga dapat membuktikan bahwa menurunkan tekanan darah juga dapat mencegah demensia sejauh ini tidak meyakinkan.
Lebih lanjut juga diungkapkan bahwa ada beberapa mekanisme tekanan darah tinggi yang memengaruhi otak, termasuk penyempitan dan penebalan dinding arteri dari waktu ke waktu, yang memiliki efek jangka panjang pada aliran darah.
Perlu diketahui, terdapat sekitar 30-40 juta di seluruh dunia pasien demensia. Dua penyebab utamanya adalah kerusakan kognitif penyakit Alzheimer dan gangguan kognitif pembuluh darah, yang mencakup sekitar 80 persen dari kasus. Seringkali, pasien yang menderita demensia ini memiliki campuran dari keduanya.