Orangtua Rentan Derita Gangguan Jiwa
- Pixabay/geralt
VIVA.co.id – Kondisi kesehatan tubuh tidak hanya dirasakan secara fisik saja, tapi juga bisa mempengaruhi kondisi psikologi seseorang. Dijelaskan Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Psikiatri Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ (K), penyakit apapun pasti akan berdampak pada jiwa.
"Misalnya orangtua yang suka merasa nyeri itu akan menimbulkan depresi. Nyeri lutut juga ada kaitannya dengan depresi. Karena itu, setiap pasien yang datang ke dokter dengan keluhan fisik juga pasti akan menjalani evaluasi psikologis. Terutama pada orangtua karena lebih banyak menderita penyakit fisik daripada orang muda," kata Nurmiati saat ditemui di Kantor PDSKJI, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.
Itulah sebabnya, orangtua lebih rentan mengalami gangguan jiwa. Pada ilmu kedokteran pun, Nurmiati melanjutkan, kondisi seperti ini sudah diketahui oleh dokter. Daya tahan fisik juga bisa mempengaruhi gangguan jiwa.
Dalam ilmu kedokteran umum juga sudah diajarkan bagaimana melihat manusia secara komprehensif. Ketika menilai suatu penyakit, Nurmiati menjelaskan, dokter memiliki lima aksis, pertama adalah aksis penyakit jiwa, aksis dua kepribadiannya, aksis tiga penyakit fisik, aksis empat tekanan-tekanan, dan aksis lima fungsinya.
"Dokter sudah terbiasa melihat itu. jadi kalau orang datang dengan diabetes selalu ditanya perasaan, ada dikhawatirkan itu bisa terjaring gangguan jiwa," imbuh Nurmiati.