80 Persen Kebutaan Sebenarnya Tidak Perlu Terjadi

Ilustrasi kebutaan.
Sumber :
  • pixabay/Tobias D

VIVA.co.id –  Masalah gangguan penglihatan di dunia, 90 persennya ternyata terjadi di negara-negara berkembang atau negara yang sedang membangun, termasuk Indonesia.

Ketum TP PKK Dorong Bakti Kesehatan Operasi Katarak Gratis Bisa Dilaksanakan di Seluruh Indonesia

Gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia telah menjadi salah satu masalah serius. Sebagai negara tropis dengan tingkat sinar matahari yang tinggi, penderita mata katarak di Indonesia terus meningkat.

Menurut Wakil Ketua Komisi Mata Nasional dr. Aldian Halim, SpM(K), sebenarnya 80 persen gangguan penglihatan atau kebutaan tidak perlu terjadi. Kondisi itu bisa diperbaiki, dicegah, atau dihindari.

Bersifat Kronis dan Risiko Tak Bisa Disembuhkan, Glaukoma Ancam Kualitas Hidup Penyandangnya

Lebih lanjut Aldian mengatakan, kebutaan ini 82 persen diderita oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Lisa Reid sembuh dari kebutaan setelah kepalanya terbentur meja

Hati-hati, Sinar UV Ternyata Bisa Sebabkan Katarak

"Ada tren demografi yang mengkhawatirkan mengenai angka kebutaan di usia lanjut, pada tahun 2030 nanti akan meningkat dua kali lipat. Ini memerlukan perhatian serius dalam penanganan kebutaan," kata Aldian saat konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia di Kemenkes, Jumat, 7 Oktober.

Kondisi ini juga diperparah dengan bertambahnya usia harapan hidup di Indonesia. Hal ini menyebabkan orang dengan usia lanjut akan semakin banyak yang artinya masalah gangguan mata karena usia lanjut juga akan semakin meningkat.

Ilustrasi sakit katarak

Cegah Penyakit Katarak Sejak Dini, IDI Kabupaten Blora Berikan Informasi Pengobatan

Menurut informasi dari idikabblora.org, salah satu penyakit yang dapat menyerang orang dewasa adalah katarak.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024