Ibu Mutilasi Anak Akibat Adanya Depresi Berat?
- Pixabay/unsplash
VIVA.co.id – Kasus mutilasi yang dilakukan oleh seorang ibu hingga menewaskan anaknya masih hangat diperbincangkan. Adakah tanda gejala gangguan jiwa yang mungkin saja diidap oleh wanita tersebut?
“Kemungkinan bisa saja ada gejala depresi berat atau psikosis. Atau bisa juga faktor lain dari ekonomi atau masalah lingkungan dan sebagainya. Banyak faktor, harus di anamnesa (pemeriksaan fisik dan psikologi) lebih jauh karena enggak bisa asal diagnosa," ujar spesialis kesehatan jiwa, dr. Eka Viora, SpKJ, yang ditemui di Kemenkes RI, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2016.
Hal tersebut, diingatkan oleh dokter Eka bahwa banyak faktor yang menyebabkannya bisa berdampak pada gangguan jiwa. Ia menegaskan ada tiga aspek yang sebaiknya ditelaah pada diri ibu tersebut yakni proses berpikir, cara berperilaku serta emosi yang dimilikinya.
Lokasi ibu mutilasi anak di Cengkareng.
"Harus diperiksa dahulu. Mungkin saja ada gangguan dari proses berpikirnya atau karena ada agresivitas dari diri wanita tersebut. Lihat dari ketiga aspek itu dari dirinya maupun orang di sekitarnya," kata dia.
Kendati demikian, adanya kemungkinan perilaku berulang dari sikapnya tersebut kemungkinan bisa terjadi. Hal tersebut bisa terjadi jika minimnya dukungan yang didapatkan oleh wanita tersebut dari lingkungan sekitar.
"Lihat sebabnya lalu lihat ada dukungan dan support kah dari keluarga dan lingkungan sekitar. Makin sedikit dukungan keluarga, makin meningkatkan kekambuhannya. Saya berharap suaminya nggak menceraikan dia karena bisa membuatnya semakin minim dukungan," tambahnya.