Terjawab, Mengapa Orang Punya Sistem Kekebalan Tubuh Berbeda

Ilustrasi sistem kekebalan tubuh yang buruk
Sumber :
  • Pixabay/ Mojpe

VIVA.co.id – Riwayat keluarga dan lingkungan dari daerah perumahan bertanggung jawab atas perbedaan antara sistem kekebalan tubuh individu, seperti yang telah dibuktikan dalam studi yang belum lama ini dilakukan.

Bisa Hilangkan Ketombe? Ini 5 Manfaat Mencampur Garam dengan Sampo yang Wajib Dicoba

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Trends in Immunology itu membahas apa bentuk sistem kekebalan tubuh kita dan bagaimana mungkin hal itu diterapkan.

Seperti dilansir Indian Express, studi ini telah menunjukkan bahwa kualitas udara, makanan, tingkat stres, pola tidur, dan pilihan gaya hidup memiliki efek gabungan yang kuat pada respons imun.

Rahasia di Balik 7 Manfaat Tape Singkong untuk Pencernaan dan Kekebalan Tubuh

"Keragaman tidak hanya diprogram ke gen kita, itu muncul dari bagaimana gen kita merespons lingkungan," kata Adrian Liston, peneliti di Translational Imunologi Laboratorium, Belgia.

Infeksi jangka panjang bertanggung jawab atas sebagian besar perbedaan antara sistem kekebalan tubuh tiap individu.

Tetap Fit Saat Musim Hujan? Coba 10 Olahraga Ini, Dijamin Nggak Bosan!

Interaksi ini perlahan-lahan mengubah sel dalam sistem kekebalan tubuh dan membuatnya lebih sensitif terhadap virus tertentu tetapi juga lebih mudah untuk terinfeksi virus lain yang bisa lolos dari pertahanan tubuh.

"Orang-orang tanpa infeksi ini tidak mengalami perubahan sel dan bahkan dengan demam dingin, sistem kekebalan tubuh mereka tetap relatif stabil dari waktu ke waktu. Pengecualiannya adalah ketika seseorang tua,” kata Liston menambahkan.

Para peneliti telah menunjukkan bahwa perubahan penuaan tergantung sistem kekebalan tubuh kita merespons ancaman.

Menurut studi, seiring bertambahnya usia, organ yang disebut timus secara bertahap berhenti memproduksi sel T, yang dibuat untuk membantu melawan infeksi. Tanpa sel T baru, orang tua lebih mungkin untuk mendapatkan sakit dan cenderung membutuhkan vaksin.

Di luar sel T, penuaan juga tampaknya mampu mengubah cara sistem kekebalan tubuh bereaksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya