Stres Picu Penurunan Energi Tubuh
- Pixabay/Lando
VIVA.co.id – Tinggal di kota besar dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi serta kondisi jalan yang sering macet bisa menjadi pemicu utama stres. Tidak heran, kondisi ini dapat memengaruhi turunnya kinerja seseorang dan tidak bersemangat.
Menurut Dr. Michael Reo, Sr. Medical Manager Darya-Varya, stres yang tinggi dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Hormon ini akan memaksa organ tubuh bekerja sehingga merangsang kebutuhan energi yang lebih.
"Akibatnya terjadi efek pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Kita butuh aktivitas maksimal tapi di sisi lain ada stressor yang mengakibatkan radikal bebas yang dapat merusak organ yang bekerja memproduksi energi untuk kita," kata Michael saat acara Celebrating Darya-Varya Innovation Actively Beautiful di Lotte Avenue, Jakarta, Senin, 3 Oktober.
Untuk mengatasi hal ini, lanjut Michael, tubuh membutuhkan asupan tambahan salah satunya adalah zinc untuk melawan radikal bebas.
Michael menegaskan bahwa stres sangat memicu pengurangan energi. Lelah yang diakibatkan oleh stres biasanya tidak akan pulih hanya dengan beristirahat saja.
"Zinc sangat signifikan mengatasi kelelahan. Kelelahan itu ada tired dan fatigue. Tired bisa hilang hanya dengan istirahat. Tapi, fatigue hanya istirahat saja tidak selesai karena itu berhubungan dengan stres. Karena kelelahannya berhubungan dengan otot," imbuhnya.