Obesitas Sebabkan Penebalan Jantung dan Kematian

Ilustrasi wanita obesitas
Sumber :
  • REUTERS/Juan Carlos Ulate

VIVA.co.id – Bertubuh gemuk cenderung memicu obesitas. Kondisi ini bisa mengakibatkan pelebaran dan penebalan jantung yang mengacu pada kematian.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Pelebaran dan penebalan jantung akibat dari obesitas ini memang jarang diketahui oleh banyak orang karena memang tidak ditemukan korelasi antara kedua hal tersebut. Namun nyatanya kondisi tersebut mampu menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius.

"Dampaknya banyak, bisa menjadi sulit gerak dan tidak produktif jadi menyebabkan social disability. Yang parah bisa sebabkan hipertensi dan akhirnya penyakit pada jantung yang cukup berbahaya," kata spesialis jantung, Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, di acara Waspada Obesitas Sebabkan Risiko Pelebaran dan Penebalan Jantung, di RS Harapan Kita, Jakarta, Rabu 28 September 2016.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Kaitan antara obesitas dan penyakit jantung ini sendiri dijelaskan secara rinci oleh Ario, di mana kondisi obesitas menyebabkan terjadinya perubahan struktural di dinding otot jantung. Perubahan tersebut mengakibatkan adanya penebalan pada otot jantung sehingga mengubah fungsinya dalam memompa jantung ke seluruh tubuh.

"Saat orang yang obesitas beraktivitas, maka jantungnya bekerja semakin cepat. Dengan bekerja begitu cepat, terjadi penebalan pada otot jantung yang jika dibiarkan maka menjadi berbahaya," tambahnya.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Dampak penebalan jantung ini, jika bekerja secara kontinu menyebabkan pelebaran yang terjadi pada jantung. Akibatnya, saat jantung memompa, pengisian darah ke jantung sendiri menjadi terganggu.

"Saat jantung memompa, pengisian darah ke jantung jadi terganggu karena adanya pelebaran dan penebalan itu. Akibatnya bisa menganggu irama jantung yang berdampak pada kematian mendadak," kata dia.

(ren)

Ilustrasi gula

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

Tak selamanya gula jahat, selama Anda mengonsumsinya dengan bijak. Gula sendiri tetap dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi terutama bagi mereka yang aktif.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024