Ini yang Harus Dilakukan Ketika Gigi Anak Tanggal

Selain karena faktor genetik, struktur dan bentuk gigi dapat berubah karena adanya kebiasaan buruk.
Sumber :
  • pixabay/mojpe

VIVA.co.id – Dalam menjalani fase pertumbuhannya, ada satu fase di mana anak akan kehilangan giginya. Proses tersebut untuk mengganti gigi susu dengan gigi permanen.

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

Meski terdengar sepele, namun kehilangan gigi ternyata menjadi momen yang membingungkan bagi anak. Karena itu perhatian orangtua sangat dibutuhkan dalam fase tersebut. Selain itu, pemahaman orangtua pada fase tumbuh gigi anak tersebut juga sangat penting diasah.

Menurut spesialis gigi anak, Clive Friedman, biasanya anak-anak mulai kehilangan giginya di usia lima hingga tujuh tahun (anak usia dini). Tapi, usia empat tahun juga masih dianggap normal kala gigi si kecil mulai bergoyang dan hendak lepas.

Mengenal Hernia Inguinal Umum Terjadi pada Bayi Laki-laki, Tak Bisa Sembuh Sendiri Perlu Tindakan Operasi

"Jika anak-anak kehilangan giginya di usia dini, pertanyaan pertama adalah apa penyebabnya. Jika karena trauma, misalnya jatuh, maka orangtua sebaiknya lebih berhati-hati," ucapnya seperti dikutip dari laman Todaysparent.

Namun jika hanya salah satu dari gigi atas atau bawahnya yang copot serta tidak ada tanda-tanda trauma, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Terlebih, gigi bayi atau biasa disebut gigi primer, akan lepas ketika hendak digantikan oleh gigi permanennya.

Mengintip Perayaan Hari Ibu di Berbagai Negara, Ada yang Sampai Pergi ke Pemakaman

"Gigi permanen akan secara langsung menyerap kembali akar dari gigi bayi," tambahnya.

Biasanya, setelah dua gigi bawah depan lepas, akan diikuti oleh gigi bagian atas depan. Selanjutnya dua gigi di samping bawah dan akhirnya dua gigi di samping atas.

Delapan gigi pertama yang lepas terjadi hanya di usia tertentu biasanya saat mencapai tujuh atau delapan tahun. Untuk gigi lainnya, biasanya tidak akan lepas hingga usianya mencapai 10 dan 12 tahun.

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024