MPASI Sebelum Waktunya, Berbahayakah?

Anak makan sayur
Sumber :
  • Pixabay/ avitalchn

VIVA.co.id – Makanan Pengganti ASI atau MPASI diberikan pada bayi setelah berusia enam bulan. Namun biasanya melihat perkembangan bayi yang cenderung aktif, ibu memberikan MPASI lebih cepat dari seharusnya. Sebagian orangtua beranggapan bahwa memberikan MPASI sebelum waktunya sah-sah saja, namun bagaimana menurut pakar?

Alasan memberikan MPASI sebelum bayi berusia enam bulan beragam, misalnya melihat pertumbuhan bayi yang lebih cepat dan dirasa sudah mampu mengonsumsi MPASI, alasan lain misalnya, bayi yang terus menangis, sehingga dengan memberikan makanan padat, bayi akan sibuk dengan makanannya dan berhenti menangis.

Meskipun terlihat wajar saja, namun ternyata memberikan MPASI sebelum waktunya dapat menimbulkan risiko jangka panjang dan jangka pendek bagi bayi.

Spesialis Gizi Titien Indah Saputri, S.Gz, menjelaskan mengenai bahaya memberikan MPASI sebelum waktunya.

"Risiko pemberian MPASI dini ada dua, yaitu jangka pendek dan panjang. Jangka pendeknya, memberikan MPASI sebelum waktunya akan menurunkan keinginan bayi untuk menyusu sehingga frekuensinya berkurang. Di lain sisi, produksi ASI ibu juga akan berkurang (akibat rangsangan dari isapan bayi terhenti) dan hal itu tentunya akan meningkatkan resiko terkena infeksi," ujar Titien dalam acara Philips Avent New Parents Class Program, di Rs. Bunda Menteng, 25 September 2016.

Sebaliknya, dampak yang dialami jangka panjang adalah timbulnya beberapa penyakit seperti obesitas, hipertensi hingga alergi yang dialami saat bayi menginjak usia dewasa.

"Ini karena pemberian Sufor (susu formula). MPASi yang biasa diberikan ibu adalah Sufor. Padahal di lain sisi, pemberian Sufor mampu meningkatkan risiko obesitas. hal itu terjadi karena usus ataupun pencernaan bayi sebelum 6 bulan hanya mampu menampung asupan dari ASI. MPASI dini membuat bayi mengonsumsi makanan lebih dari seharusnya, hingga menyebabkan obesitas," ungkap Titien.

Ancaman lain adalah gangguan hipertensi dan alergi. Salah satu penyebab naiknya tekanan darah adalah asupan natrium dan garam.Tekanan darah naik, Pemberian MPASI pada bubur bayi kemasan akan meningkatkan potensi tersebut.

Penderita Obesitas Boleh Olahraga ke Gym? Begini Kata Pakar

"Bubur bayi kemasan sudah ada pemrosesan dan penambahan zat pengawet, misalnya  mengandung natrium tinggi. Selanjutnya adalah kemungkinan terjadi alergi makanan saat dewasa," ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa alergi makanan bisa timbul karena pemberian urutan makanan tidak tepat. Misal 4 bulan langsung diberi telur, hal ini sangat berisiko menimbulkan alergi makanan, terutama bahan makanan mengandung zat alergen, biasanya dari golongan protein hewani hingga produk susu.

Konsumsi Air Minum Murni Bisa Jadi Detoks Hingga Bantu Ginjal Bekerja Optimal, Seperti Apa Cirinya?
ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024