Mengupas Mitos Kesehatan di Balik Gula
- Pixabay/gugue
VIVA.co.id – Sudah menjadi pengetahuan umum kalau terlalu banyak konsumsi gula bisa berdampak buruk bagi tubuh. Tapi, apa yang sebenarnya tersembunyi dibalik makanan manis ini?
Seorang ahli makanan Jimmy Doherty, Matt Tebbutt dan Kate Quilton membocorkan sejumlah mitos mengenai gula lewat sebuah program televisi Food Unwrapped. Dikutip dari laman The Sun, para peneliti tersebut juga memberikan alternatif apa saja dari pemanis ini.
Lewat serial dokumenter tersebut diungkapkan jika gula tidak harus selalu dilihat sebagai hal negatif. Menurut World Sugar Research Organisation, gula bisa menjadi penolong ketika anak terserang diare atau muntah dengan memberikan asupan cairan yang terbuang.
Anda juga tidak perlu memangkas konsumsi susu atau yoghurt karena kedua makanan ini jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebih, tidak akan berdampak pada kesehatan Anda. Hanya komponen tambahannya saja, seperti gula di dalam teh, yang akan mengganggu diet Anda.
Begitu pula dengan buah yang memiliki gula alami. Anda disarankan untuk makan lima porsi buah dan sayur sehari, karena makanan ini merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Selama Anda tidak berlebihan dalam mengkonsumsi buah-buahan, gula alami di dalamnya tidak akan berdampak pada kesehatan Anda.
Mengkonsumsi buah memang baik, tapi buah yang dijus justru akan memberikan dampak negatif pada tubuh. Sebaiknya batasi konsumsi smoothies Anda hanya 150 ml sehari untuk menghindari terlalu banyak gula yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga untuk menghindarkan Anda dari gigi rapuh dan berlubang.
"Ketika buah dijus atau diblender, gula akan terlepas. Setelah terlepas, gula ini dapat merusak gigi terutama jika jus itu sangat sering dikonsumsi," kata para peneliti itu.
Meskipun gula pengganti alami lebih baik dari gula yang diproses, namun penting agar Anda tidak terlalu berlebihan menggunakan gula alternatif. Anda perlu tahu kalau sirup agave dan madu lebih berkalori dibandingkan pemanis yang diproses. Meski begitu, gula alternatif ini tidak banyak mengakibatkan kenaikan gula darah.
Perlu dicatat bahwa makanan tanpa pemanis tidak selalu harus membosankan. Caranya adalah hanya dengan mengurangi setengah jumlah gula dalam resep. Ketika membuat makanan manis kesukaan Anda, mengurangi pemanisnya tidak akan terlalu mempengaruhi rasa dan pastinya akan lebih bermanfaat bagi kesehatan Anda.
(ren)