Ternyata Kesepian Juga Disebabkan Faktor Genetik

Ilustrasi pria berbisnis.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Apakah Anda merasa kesepian dan sendiri? Anda tidak perlu merasa sedih, karena hal ini ternyata juga dirasakan banyak orang di sekitar Anda. Rasa kesepian kini sudah menjadi epidemi.

Seminar Teknologi Kelapa Sawit untuk Peningkatan Daya Saing Industri, Sosialisasi Kerja Sama dengan BPDP

Kehadiran media sosial, kehidupan perkotaan, serta kesibukan bekerja menjadi faktor yang membuat banyak orang kini merasakan kesepian.

Tapi, selain faktor di atas, ternyata kesepian yang Anda alami mungkin saja diturunkan dari kedua orangtua Anda.

Kaya atau Miskin Bisa Dilihat dari Wajah? Begini Faktanya!

Dikutip dari laman Metro.co.uk, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Neuropsychopharmacology mengungkapkan bahwa Anda bisa mewarisi rasa kesepian pada keturunan Anda.

Menurut laporan dari The Science of Us, penelitian tersebut mengatakan bahwa kesepian merupakan sifat yang dapat diturunkan, karena kecenderungan merasa kesepian sudah mengalir dalam darah keluarga.

Setengah Masyarakat Indonesia Overthinking Gara-Gara Kondisi Negara? Ini Kata Penelitian!

Jadi, jika orangtua Anda merasa kesepian, kemungkinan besar Anda juga akan merasa kesepian. Dan, pola sifat kesepian ini pun akan berulang pada keturunan Anda.

Meski begitu, masih ada kabar baik dari temuan ini. Walaupun penelitian paling baru telah menegaskan bahwa kesepian bisa diturunkan, penelitian ini juga menunjukkan bahasa efek kesepian genetik tidak sekuat dari hasil penelitian terdahulu.

Mereka menemukan bahwa kecenderungan terhadap rasa kesepian genetik hanya sekitar antara 14-27 persen.

Memang Anda bisa menurunkan kesepian, dan beberapa orang juga merasa lebih kesepian dibanding yang lain, namun masih ada harapan bagi Anda.

Anda tidak akan menjadi kesepian selamanya hanya karena orangtua Anda tidak punya banyak teman ketika mereka muda. Masih banyak faktor lain yang juga ikut berperan. Dan ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki rasa sepi Anda.

Ilustrasi anak main HP/gadget.

Kecanduan Video Pendek TikTok Tanpa Berujung Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan scroll video pendek di medsos bisa berdampak buruk pada fungsi otak.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025