Terkena Serangan Jantung saat Berkendara, Lakukan Hal Ini

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Serangan jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk saat berkendara. Minimnya pemahaman tentang penanganan serangan jantung menyebabkan kematian mendadak pada penderitanya. Untuk itu, perlu dipahami beberapa tindakan utama yang dilakukan sebagai penanganan pertama ketika terjadi serangan jantung.

Cegah Serangan Jantung Sejak Dini, IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan

Sebelum terjadi serangan jantung, biasanya timbul gejala seperti sesak napas dan sakit di dada dan hal tersebut akan membuat kepanikan di saat berada di perjalanan. Sebaiknya juga, bedakan rasa sakit yang menjadi gejala serangan jantung yaitu biasanya sakit dada tidak dipengaruhi saat menarik maupun menghembuskan napas.

"Bernapas dahulu, kalau saat napas sakit di dada berarti bukan masalah di jantung. Dan kalau sakit jantung itu rasa nyerinya menjalar," ucapnya.

Elza Syarief Alami Serangan Jantung Usai Dugaan Teror, Dirawat Intensif di Rumah Sakit

Tindakan utama untuk menanganinya yaitu berikan ketenangan terlebih dahulu pada tubuh.

"Saat gejala serangan jantung mulai terasa, sebaiknya tenangkan diri sebab panik hanya akan menimbulkan keparahan pada jantung. Selain itu, mencari pertolongan dengan menepikan mobil di pinggir jalan (jika sedang berkendara)," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Dr. dr. Ismoyo Sunu, SpJP (K), FIHA, FasCC di Diskusi Power Your Life, di Dirjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis, 22 September 2016.

Pengacara Kondang Elza Syarief Alami Serangan Jantung, Kini Dirawat di ICCU

Setelah datang pertolongan terdekat, salah satunya dari orang awam, maka berikan posisi duduk setengah tidur dengan bantal yang cukup tinggi untuk mengurangi gejala sesak. Sebaiknya penderita tidak melakukan banyak aktivitas, termasuk makan dan minum.

"Makan dan minum itu adalah bagian dari aktivitas yang jika dilakukan membuat jantung kembali terpacu, apalagi konsumsi kopi. Selain itu, dengan minum, maka memberikan penambahan volume darah di tubuh yang bisa membuat paru-paru banjir," tambahnya.

Lebih lanjut, penanganan selanjutnya jika belum juga mereda maupun sampai di rumah sakit terdekat, bisa memberikan obat aspirin. Sebab, aspirin diperlukan untuk mencegah perluasan serangan jantung serta pembekuan darah yang membuat jantung semakin sulit bergerak.

"Aspirin juga sebaiknya dikonsumsi. Dengan penanganan awal yang kurang dari waktu 12 jam ini, diharapkan saat sampai di RS bisa diberikan perawatan optimal," kata dia.

Dokter Gia Pratama

Dokter Gia Pratama Beberkan Penyakit yang Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD

Dokter Gia menerangkan bahwa penyakit yang paling sering atau paling banyak menyebabkan pengidapnya masuk IGD adalah  serangan jantung dan stroke.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024