Aplikasi untuk Menemukan Penderita Demensia Diluncurkan
- Diza Liane Sahputri/Viva.co.id
VIVA.co.id – Menyambut Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh pada 21 September, Alzheimer's Indonesia (ALZI) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan aplikasi Qlue.
Masyarakat bisa melapor ke aplikasi ini jika menemukan orang lanjut usia (lansia) yang hilang atau tersesat. Diperlukan peran dan kesadaran masyarakat sekitar jika melihat orang lansia dengan tanda-tanda demensia.
Aplikasi ini akan terhubung ke lurah setempat atau dinas terkait, seperti petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) di bawah Dinas Sosial. Deputy Regional Director Alzheimer's Disease International (ADI) Asia Pasific, DY Suharya, mengatakan bahwa petugas akan datang ke tempat lansia terlantar dan mengantarnya ke panti sosial agar mendapat pelayanan yang tepat.
"Selagi menunggu lansia dijemput, para tim dokter akan melakukan deteksi dini," ujar dia dalam Peluncuran QLUE dan Peresmian Pasukan Ungu di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 21 September 2016.
Dia menuturkan, orang pikun jangan dimaklumi karena bisa menjadi salah satu tanda demensia atau alzheimer.
"Kenali gejala pikun sejak dini dimulai dari keluarga dan lingkungan. Saya mendukung Jakarta menjadi ramah orang demensia," ucapnya.
Sementara Executive Director ALZI, Dian Purnomo mengatakan, relawan yang tergabung dalam pasukan ungu untuk membantu menemukan orang dengan demensia sudah mencapai 1.000, yang tersebar di 23 provinsi. Dengan pasukan ungu ini, bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap lansia penderita demensia.