Kanker Otak Paling Mematikan pada Anak
- Pixabay/PDPics
VIVA.co.id – Kasus kanker otak pada anak adalah kasus paling mematikan di Amerika Serikat. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perawatan kanker otak, sama seperti pada perawatan penyakit leukimia karena sifatnya yang menyembuhkan lewat darah dan sumsum tulang belakang.
DIlansir dari laman Huffingtonpost, pada tahun 1999 silam, hampir satu dari tiga anak yang meninggal karena kanker juga turut memiliki leukimia, di mana kanker otak menjadi penyebab nomor satu di antara empat kematian lain. Di tahun 2014, angkanya berbanding terbalik, di mana peneliti menemukan perbandingan angka kematian dari kanker anak.
Hasilnya, menurut studi oleh National Center for Health Statistics, kematian pada anak akibat kanker menurun sebesar 20 persen di tahun 1999. Sayangnya, dari 100 ribu anak muda, satu diantara 19 orang, menyebabkan kematian akibat kanker sebanyak 2,28 persen di tahun 2014.
Selain leukimia, penyakit lain yang memicu kanker yakni kartilase tulang dan artikular, tiroid dan masalah kelenjar endokrin lain. Kombinasi dengan kanker otak dan leukimia, maka jumlahnya menjadi 81,6 persen pada kasus kematian akibat kanker pada anak di tahun 2014.
Menurut Sally Curtin, penulis dari studi tersebut, menjelaskan bahwa kematian karena kanker otak memiliki hasil yang stabil seiring dengan penurunan angka kematian akibat leukimia. Di tahun 2014, 445 anak meninggal akibat leukimia dibandingkan pada 1999 sebanyak 645 anak meninggal dengan kasus yang sama.
Tapi, kasus kematian anak akibat kanker otak meningkat dari 516 di tahun 1999 menjadi 534 di tahun 2014.
"Untuk anak-anak dengan tumor otak, sulit untuk dilakukan perawatan, sehingga sulit dilakukan kemo. Namun, dengan leukimia, terapi digunakan pada darah langsung dan sumsum tulang, di tempat itu lah kanker timbul," ujar ketua neuro-onkologi anak di National Kanker Institut, Katherine Warren.
(ren)