Anak Anda Pendek, Perhatikan Asupan Gizinya
- Pixabay/qimono
VIVA.co.id – Beberapa masalah kesehatan terkait pertumbuhan anak dapat didiagnosis sejak lahir. Namun dalam beberapa kasus, diagnosis baru bisa didapat setelah orangtua, dokter spesialis anak, atau guru mengamati bahwa seorang anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari teman sebayanya.
Itulah mengapa, orangtua harus secara rutin melakukan pemeriksaan termasuk mengukur dan menargetkan pencapaian pertumbuhan anak selama masa tumbuh kembang serta meminta bantuan medis jika pertumbuhan anak menunjukkan tanda-tanda gangguan atau kemunduran.
Pada acara peringatan Hari Kesadaran Pertumbuhan Anak Internasional di klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center, Jakarta, Kamis, 15 September 2016, Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) menjelaskan, kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan anak juga dapat mempengaruhi penglihatan, pendengaran, hati, paru-paru, dan tulang anak. Bahkan jika tidak diatasi dapat mengurangi tingkat harapan hidup.
Pertumbuhan yang terhambat juga dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis dan emosional anak, seperti anak yang lebih pendek sering menjadi korban bullying dan tidak percaya diri.
Masalah pertumbuhan anak bukannya tidak bisa diatasi, namun harus dicari tahu dulu apa yang menyebabkan masalah tersebut. Bisa hanya dengan memperbaiki pola makan hingga pemberian obat yang sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
"Diagnosis yang terlambat akan memberikan beban fisik dan psikologis pada anak dan keluarga. Orangtua dan pengasuh memiliki peran penting dalam mengenali perubahan pola pertumbuhan anak, sehingga bila ada gangguan pertumbuhan dapat segera dilakukan diagnosis dan pengobatan tepat sejak dini," kata Aman.
(mus)