Benda-benda Ini Wajib Ada dalam Kotak P3K Anda
- Pixabay/ Peggy_Marco
VIVA.co.id – Minimnya kesiagaan dan pengetahuan masyarakat tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau P3K, menimbulkan sejumlah penanganan yang salah. Misalnya seperti mengoleskan pasta gigi pada bagian luka bakar, atau membersihkan luka terbuka dengan tisu basah.
Selain itu, memiliki kotak P3K di rumah atau di kendaraan saja tidak cukup, kita harus selalu memeriksa tanggal kadaluarsa, mempelajari cara penggunaannya, serta pengetahuan dasar lainnya.
Secara umum, P3K berfungsi sebagai upaya pertolongan sementara sebelum mendapat perawatan yang lebih intensif dari dokter. Perlengkapan P3K sebaiknya disiapkan di rumah, tempat kerja, kendaraan, dan personal yang bisa dibawa kemana pun.
Ada beberapa hal yang wajib ada dalam kotak P3K, bahkan pembalut wanita juga bisa digunakan sebagai alternatif pertolongan pada luka pendarahan besar.
"Minimal isinya kassa steril, pembalut wanita juga bisa asal bersih, perban gulung, plester berbagai ukuran, sarung tangan latex, antiseptik, gunting, obat pribadi jika diperlukan," papar Dr.Lelitasari, Praktisi Keamanan dan Keselamatan 4Life, di Jakarta Pusat, 15 September 2016.
Lelita kemudian juga menambahkan,"Untuk obat pribadi perhatikan expired date dan tanya ada alergi atau tidak (terhadap orang yang akan ditolong), karena obat sederhana seperti parasetamol, ada orang yang alergi. Selain itu untuk luka terbuka, tidak boleh dibersihkan dengan alkohol, fungsi alkohol untuk desinfektan, membersihkan alat."
Penggunaan pembalut wanita dalam kondisi darurat ini ternyata juga dianjurkan oleh Dr.Wishnu Pramudito, dari Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.
"Saya pakai madu, karena madu punya sifat antiseptik (untuk luka), atasnya tutup pakai pembalut wanita. Kenapa? tujuannya agar pasien berani ganti balutannya sendiri. Kalau ke rumah sakit mahal, tapi kalau keluarga sendiri bisa ganti sendiri. Pembalut untuk pendarahan besar, dengan ditekan akan buat pembuluh darah mengecil, sehingga akan terjadi pembekuan."
Pertolongan pertama ini penting untuk dipahami dan dilakukan, karena potensi bahaya terbesar kedua setelah di jalan raya adalah di rumah. "Potensi bahaya yang terjadi di rumah sangat sepele, seperti menarik laci, laci jatuh di atas kaki, kalau di rumah dan dimanapun, ada dua hal yang perlu diperhatikan," ujar Lelitasari.
"Unsave condition dan unsave behaviour. unsave condition adalah seperti tangga, ada lansia tangga menjadi unsave condition, kamar mandi juga sering terjadi kecelakaan karena licin."
Sedangkan unsave behaviour, merupakan kebiasaan perilaku yang membahayakan,"seperti asik main ponsel sampai kecemplung di sungai atau kolam. Pada anak lebih sering kecelakaan karena ukuran kepala lebih besar dari badannya, kalau jalan lebih gampang oleng, jatuh."