Cara Tepat Pertolongan Pertama Obati Luka Bakar

Ilustrasi tak tepat mengobati luka.
Sumber :
  • Pixabay/ Meditations

VIVA.co.id – Luka bakar ringan, sangat mungkin dialami oleh siapa saja. Meski merupakan luka akibat kecelakaan kecil, namun perlu segera diobati agar tidak menjadi infeksi.

Salin Bensin ke Botol Sambil Merokok, Pria di Bima Alami Luka Bakar Sekujur Tubuh

Penanganan pertolongan pertama yang tepat pada luka bakar juga bisa membantu menyembuhkan luka lebih cepat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui cara penanganan yang tepat pada luka bakar. Dan yang perlu diketahui adalah seberapa luas luka, sebelum mempertimbangkan memberikan pengobatan sendiri.

"Sekecil-kecilnya luka, paling kejam adalah luka bakar. Setelah kering masih ada komplikasinya. Pada luka bakar yang harus pertama dilihat adalah seberapa luas dan seberapa dalam," kata Dr.Wishnu Pramudito Dp, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, di Jakarta, Kamis, 15 September 2016.

Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Ungkap Hal ini Setelah Insiden Penyiraman Air Keras

Dokter Wishnu yang mengisi acara peluncuran kampanye digital #SiagaHansaplast, juga menjelaskan, tingkatan luka bakar yang harus diketahui masyarakat awam.

 Ada tiga grade, derajat satu hanya kemerahan seperti habis dari pantai. Derajat dua setengah bagian kulit terkena, ini paling sakit,  karena di tempat sensorik berada. Namun katanya, justru luka bakar derajat tiga sampai empat yang gosong tidak lagi terasa sakit. Ini, karena luka sudah lebih dalam, sehingga sensorik tubuh hilang.

Kronologi Gudang PT Musimas di Medan Terbakar Hingga Pekerja Dilarikan ke RS

"Kalau derajat satu enggak perlu dikasih apa-apa sembuh sendiri, derajat dua harus dilihat, kalau terbuka dan luas yang kena, harus dibawa ke rumah sakit. Indikasi dirawat kalau derajat dua lebih dari 20 persen, karena pasien kekurangan cairan. Kalau sedikit, bersihkan, tutup kasa lembab atau plastik wrap (biasa untuk membungkus makanan) sudah cukup, sampai terjadi pembentukan jaringan baru 5 sampai 10 hari. Kalau agak kusam berarti sudah diganti (jaringan baru)," ujarnya menambahkan.

Wishnu juga menjelaskan, pertolongan pertama yang salah dan sudah terjadi turun menurun, justru akan menimbulkan rasa sakit berlebih pada pasien. "Yang dikasih mentega, kecap, malah ke IGD (Instalasi Gawat Darurat), harus dibersihkan dulu, kesakitan. Cara stop the burn, luka bakar sebenarnya hanya diberi air dingin biasa, bukan air es untuk menghentikan proses pembakaran. Dengan air mengalir, diharapkan residu menghilang. Kalau mau dicuci, pakai sabun bayi karena pH nya netral dan menghilangkan nyeri. Setelah itu, keringkan dengan handuk dengan cara ditempel-tempel. Ingat, jangan digosok, lalu bungkus pakai plastik wrap," ujarnya menjelaskan.

Hal lain yang perlu diketahui dari pertolongan pertama pada luka bakar adalah saat membersihkan dengan air mengalir, lakukan selama 10 menit, kemudian tutup luka bakar dengan kasa steril tanpa tekanan, tanpa perekat, dan kalau ada luka lepuh jangan dipecahkan."

Kemudian, jika ada pakaian yang menempel pada saat terkena luka bakar, jangan dilepaskan, kalau perlu potong pakaian tersebut. Untuk luka bakar berat, segera hubungi rumah sakit terdekat.

Untuk mengetahui berapa persen luka bakar yang di derita, juga ada cara mudah mengetahuinya, seperti dikatakan Dr.Lelitasari, praktisi Keamanan dan Keselamatan 4Life. "Cara menghitung luas luka bakar adalah telapak tangan. Satu telapak tangan satu persen," ujarnya.

(mus)

Pengurus Ponpes An Nur, di Adab Auli korban pembakaran.(istimewa/VIVA)

Pengurus Ponpes di Langkat Dibakar Santri, Korban Alami Luka Bakar 80 Persen

eorang pengurus pondok pesantren (ponpes) An Nur, di Kabupaten Langkat, bernama Adab Auli (19) dibakar oleh seorang santri berinsial FAZ (17). Korban mengalami luka bakar

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2024