Menguak Peran Industri Gula di Balik Sejumlah Penelitian
- Pixabay/gugue
VIVA.co.id – Gula diyakini sebagai salah satu penyebab dari banyaknya masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Tapi, beberapa dekade silam, peneliti menyatakan sebaliknya.
Sebuah tulisan di JAMA Internal Medicine ini cukup mencengangkan karena berkaitan dengan para peneliti dan industri produksi yang mengandung gula. Dijelaskan bahwa peneliti berasal dari University of California, San Francisco membuka cerita sejarah panjang mengenai industri produk gula yang memengaruhi para peneliti di zaman itu, seperti dikutip dari laman Glamour.
Menurutnya, lima dekade lalu, sebuah asosiasi gula telah membayar peneliti dari universitas untuk mempublikasikan sebuah studi dalam The New England Journal of Medicine yang mengklaim bahwa gula tidak berkontribusi besar untuk menyebabkan penyakit jantung. Bahkan, telah banyak studi yang memberi gambaran bahwa gula bukan sesuatu yang berbahaya dan negatif.
Sebaliknya, penyebab dari penyakit jantung koroner sebenarnya dipicu oleh lemak jenuh di dalam tubuh. Namun, itu 50 tahun silam. Bagaimana dengan saat ini?
Di dalamnya kembali terkuak bahwa hal yang sama masih terjadi mengenai industri produk gula yang membayar para peneliti untuk memanipulasi hal yang sebenarnya. Itu dibenarkan oleh Marion, profesor di Department of Nutrition and Food Studies, NYU.
Sebagai contoh, di 2015 lalu, sebuah perusahaan minuman soda kedapatan berkontribusi jutaan dolar untuk membayar sebuah studi yang memainkan peran gula di dalam minuman terhadap obesitas. Tidak hanya itu, asosiasi perdagangan permen juga pernah berkontribusi pada studi yang menuding konsumsi permen memiliki korelasi negatif terhadap kenaikan berat badan.
Sehingga, sangat sulit kini untuk menemukan penelitian yang benar-benar murni karena adanya peran besar industri sebuah produk yang memegang kendali. Padahal, peneliti dan studinya memiliki peran penting dalam membagikan informasi yang objektif untuk kesehatan masyarakat luas.
Â