Cara Ajarkan Si Kecil Mengelola Keuangan
VIVA.co.id – Jika Anda pintar menyikapinya, uang bisa menjadi alat belajar yang efektif bagi buah hati Anda. Jika orangtua mampu mengajari anak cara mengelola keuangan, maka hal tersebut akan berdampak positif pada kehidupannya kelak.
Ahli keuangan, Trevor Van Nest, percaya bahwa secara umum anak-anak sudah harus diperkenalkan dengan nilai dan fungsi uang, sejak usia dua tahun. Peran orangtua di sini yaitu bantu si kecil bukan hanya cara untuk menggunakan uang tapi juga menyimpannya, seperti dilansir dari laman Todaysparent.
Salah satu cara sederhana memperkenalkan fungsi uang pada anak adalah dengan memulai memberi uang koin atau dengan nominal kecil. Lalu biarkan mereka membaginya untuk kebutuhannya. Kemudian, semakin si kecil beranjak besar, mulai berikan uang kertas dalam jumlah kecil setiap minggunya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Beberapa langkah untuk mengatur keuangan secara pintar pada si kecil, yaitu pertama berikan celengan dari bahan plastik transparan agar ia bisa melihat tumpukkan tabungannya. Kedua, berikan uang per minggunya dengan aturan agar bisa digunakan dan ditabung oleh si kecil.
Kemudian, berikan batasan mengenai jumlah uang yang akan diterima oleh si kecil tidak boleh melebihi angka tersebut. Keempat, berikan latihan untuk menunggu agar si kecil memahami konsep bersabar dalam menunggu uang yang akan diberikan.
Setelah itu, ajak si kecil untuk berjalan ke supermarket terdekat dan buat ia memilih sereal kesukaannya. Tapi, berikan juga pemahaman bahwa harga sereal yang lebih murah atau memiliki mutu yang baik merupakan yang harus ia pilih.
Terakhir, berikan tujuan jangka panjang dari hasil tabungannya, misal dengan membeli mainan yang memiliki harga cukup mahal. Berikan panduan agar ia bisa menyimpan 50 persen dari jumlah uang per minggunya dan ditabung hingga mencapai harga mainan tersebut.
Berkaca dari Kasus Bunga Zainal, OJK Ungkap 6 Ciri-Ciri Investasi Bodong
Bunga Zainal mengaku kehilangan miliaran rupiah akibat investasi bodong yang dilakukan teman dekat. OJK membeberkan ciri-ciri investasi berkedok penipuan. Jangan tertipu!
