Waspada Stroberi jadi Penyebar Virus Hepatitis A
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id – Selama satu dekade terakhir, banyak muncul wabah virus berbahaya terkait dengan buah impor. Bahkan hampir 90 orang di tujuh negara, diserang wabah hepatitis A disebabkan stroberi beku yang diimpor dari Mesir. Ini merupakan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Mesir. Tapi bagaimana bisa virus hepatitis A bisa masuk ke dalam stroberi?
Menurut Benjamin Chapman, spesialis keamanan makanan dan profesor di North Caroline State University, segala jenis buah beri sebenarnya merupakan media untuk menyebarkan virus. Bahkan, ia menuturkan bahwa selama lebih dari beberapa dekade, banyak dari wabah beberapa virus dikaitkan dengan buah beri yang diimpor, seperti dikutip dari laman Hiffungtonpost.
Salah satu alasan yang memungkinkan penyebaran virus melalui buah beri disebabkan teksturnya yang begitu rentan pecah sehingga membuat banyak orang memilih membawanya dalam keadaan ditenteng dengan tangan. Karena virus hepatitis A disebarkan melalui rute fekal (bokong) menuju mulut, bisa saja orang yang terinfeksi hepatitis A memegangnya dengan tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu usai buang air.
Tidak hanya hal itu, Benjamin juga menduga air yang dialiri pada stroberi tersebut bisa jadi sudah mengandung virus hepatitis A. Oleh karena hepatitis A terjadi pada rute fekal menuju mulut, ini berarti air yang digunakan adalah air limbah yang telah terkontaminasi dari virus yang berasal dari kotoran orang yang terinfeksi virus itu.
Sekali buah beri telah terkontaminasi, maka akan sulit untuk membasmi virus yang terkandung di dalamnya. Terlebih, buah beri memiliki tekstur dengan ragam sudut dan celah pada permukaannya, sehingga membuat virus mampu bersembunyi dengan baik.
Selain itu, buah beri beku banyak yang laku terjual karena kemudahannya untuk dikonsumsi. Untuk itu, Benjamin menyarankan untuk memasukkan buah beri ke dalam oven atau membekukannya sebelum mengonsumsinya. Hal tersebut dilakukan, dengan memanggangnya di oven dengan suhu 93 derajat celsius dapat membunuh bakteri yang terkandung di dalamnya.