WHO Perkuat Pedoman Transmisi Seksual pada Virus Zika
- REUTERS/CDC/Cynthia Goldsmith/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Virus zika masih menjadi perhatian utama dunia, terutama oleh World Health Organization (WHO). Kini, WHO memberikan pedoman baru mengenai virus tersebut agar masyarakat menjalani aktivitas seks dengan aman usai berkunjung ke zona virus zika.
Pada Selasa, 6 September 2016 lalu, WHO menuturkan pria dan wanita yang baru saja berkunjung ke area dengan virus zika aktif, harus lebih aman menjalankan aktivitas seksualnya. Bahkan disarankan agar absen menjalani aktivitas seks dalam waktu enam bulan, seperti dilansir dari laman Alarabiya.
Hal tersebut harus dijalankan meski mereka tidak menunjukkan tanda gejala terkait virus zika. Sebab, pedoman ini dicanangkan agar tidak semakin menyebarkan virus tersebut.
Pedoman WHO ini telah diubah sesuai rekomendasi terdahulu yang hanya menyarankan hal ini pada kaum pria dan dalam waktu yang lebih singkat yaitu delapan minggu. Karena penyebarannya yang semakin mewabah, akhirnya WHO mengubah pedoman yang telah dibuat tersebut.
Pada dasarnya, sumber transmisi utama virus zika adalah nyamuk aedes aegepty. Meski demikian, kejadian di pegunungan telah menunjukkan bahwa virus zika bisa kemungkinan menyebar melalui transmisi seksual.
Perhatian utamanya memang tetap terletak pada hubungan antara infeksi virus zika pada janin dalam kandungan yang ditularkan oleh ibu hamil. Di mana, infeksi virus zika sangat berbahaya pada janin karena menyebabkan mikrosefalus dan komplikasi neuro lainnya.