90 Persen Kanker Disebabkan Faktor Lingkungan

Ilustrasi/Petugas kesehatan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sudah banyak diketahui jika kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Di Indonesia, penyakit ini terus mengalami peningkatan jumlah penderitanya. Sebagian besar dikarenakan ketidaktahuan akan deteksi dini kanker dan gaya hidup yang tidak sehat.

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Karena itu, edukasi penting dilakukan kepada masyarakat. Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo SpPD-KHOM, menjelaskan penyebab kanker adalah akibat paparan bahan-bahan karsinogen yang ada di sekitar kita.

"Kadang beberapa jenis virus tertentu juga. Tapi terutama 90 persen kanker disebabkan oleh lingkungan. Misalnya tahu yang Anda makan apakah tanpa formalin? Sambal yang dipakai kalau beli siomay, dan sebagainya. Jadi, dari hal-hal seperti itu," ujar Aru saat ditemui media di Artotel, Jakarta, Senin, 5 September.

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Terlebih lagi rokok yang menjadi salah satu penyebab paling besar dari berbagai jenis kanker, mulai dari kanker limfoma, kanker payudara, kanker paru, kanker usus besar, dan lainnya.

"Pernah ada yang tanya juga apakah stres menyebabkan kanker, saya katakan tidak. Karena kalau stres menyebabkan kanker mungkin sepertiga badan kita sudah penuh dengan benjolan-benjolan," imbuh Aru.

Teranostik Digital, Terobosan dalam Penanganan Kanker di Indonesia

Sementara faktor keturunan, lanjut Aru, hanya memerankan bagian kecil saja dalam mengakibatkan kanker.

"Keturunan hanya lima persen. Sedikit sekali. Kalau limfoma kebetulan tidak ada faktor keturunan. Kalau kanker payudara ada faktor keturunan sekitar 6-10 persen," kata Aru.

(ren)

Pengobatan kanker menggunakan alat radioterapi Thomotherapy.

Kemenkes Catat BPJS Keluarkan Dana Rp5,9 Triliun untuk Pengobatan Kanker

Salah satu tantangan utamanya adalah keterlambatan diagnosis. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pemanfaatan kedokteran nuklir.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024