Ada WNI Positif Zika, Kemenkes Keluarkan Travel Advisory
- REUTERS/Daniel Becerril
VIVA.co.id – Sejak muncul laporan sebanyak 115 orang Singapura terjangkit virus Zika, beberapa negara telah mengeluarkan peringatan bagi warganya yang akan bepergian ke Singapura. Diantaranya adalah Australia, Inggris, Korea Selatan dan Taiwan.
Dan hari ini Kementrian Kesehatan RI juga resmi mengeluarkan Travel Advisory pada warga negara Indonesia (WNI). Informasi ini diperoleh dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Drg Oscar Primadi MPH.
"Hari ini sudah dikeluarkan Travel Advisory, dimana intinya kita ingin meningkatkan kewaspadaan bagi warga negara kita yang akan berkunjung ke negara terjangkit. Tentunya harus betul-betul diperhatikan, terutama bagi ibu hamil," kata Oscar di Kantor Kementrian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, 1 September 2016.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa virus ini tidak berbahaya hingga menyebabkan kematian seperti Demam Berdarah, tapi yang perlu dikhawatirkan adalah bagi wanita yang sedang hamil, karena seperti diketahui virus ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat dengan kondisi microcephaly.
"Karena virus ini tidak seperti DB (demam berdarah) yang mematikan, tapi memiliki dampak untuk ibu hamil. Seperti ditengarai bahwa ini akan berdampak ke bayi yang akan lahir dengan microcephaly," kata Oscar.
Isi dari Travel Advisory tersebut diantaranya berisi tentang anjuran bagi WNI yang berkunjung ke daerah yang sedang mengalami penyebaran virus Zika, agar menghindari gigitan nyamuk, dengan cara mengenakan pakaian yang menutup lengan dan tungkai, menggunakan obat oles anti nyamuk, tidur dengan kelambu atau dalam kamar dengan jendela dan ventilasi berkasa, dan bila sakit segera ke dokter.
Selain itu travel advisory juga berisi anjuran bagi wanita hamil agar tidak mengunjungi negara yang sedang mengalami penyebaran virus Zika, hingga bagi mereka yang baru kembali dari negara tersebut untuk memeriksakan kondisi, serta dilakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk di wilayah yang memiliki akses dengan negara terjangkit.