Datang ke Singapura, Pelancong Diminta Waspada Zika
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Virus Zika kembali menjadi isu darurat global. Bahkan, kini, Singapura melaporkan jumlah warganya yang terkena wabah Zika melonjak menjadi 115 orang dari sebelumnya 41 orang.
Kasus ini membuat pemerintah Indonesia makin menguatkan kewaspadaan. Bahkan sejak satu minggu lalu, kewaspadaan diperketat dimulai dari pintu gerbang Bandara Soekarno-Hatta.
Di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terdapat sistem kamera yang dipasang di tempat kedatangan penumpang. Kamera tersebut berfungsi untuk mendeteksi suhu panas di tubuh guna menangkap demam yang mungkin saja diderita penumpang yang baru saja sampai di Jakarta.
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menuturkan bahwa zika berpotensi untuk masuk di Indonesia terkait mewabahnya virus tersebut di negara terdekat, Singapura. Sejak tercatatnya penambahan kasus terkait zika, beberapa area di Singapura mulai diberikan semprotan insektisida untuk memusnahkan nyamuk penyebab virus tersebut.
Dengan vektor yang sama dengan demam berdarah dengue (DBD) yaitu nyamuk aedes aegypti, maka penyebaran bisa terjadi di tempat banyaknya genangan air-- tempat jentik nyamuk berkembang biak. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menuturkan bahwa sudah seharusnya ada tambahan informasi khusus untuk para wisatawan yang datang ke Singapura, terkait kasus zika di negara tersebut.
Apalagi, Singapura sendiri telah mengonfirmasi virus zika meningkat sebesar 82 kasus pada Selasa lalu. Dan ada sejumlah tempat yang dicurigai menjadi tempat penyebaran virus.
Untuk itu, CDC merekomendasi agar para pelancong yang hendak ke singapura untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Menkes RI, Nila sendiri, yang ditemui pada Selasa lalu di Balai Kartini, Jakarta, telah menyarankan agar masyarakat Indonesia menjaga kebersihan, terutama terhadap genangan air. Karena hal tersebut bisa menjadi tempat penyebaran virus zika oleh jentik-jentik nyamuk.