Hati-hati Konsumsi Apel Berlebihan pada Balita

Buah apel merah.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sayur dan buah memang menjadi makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi. Tapi, bagi balita terutama yang masih berusia di bawah satu tahun, konsumsi sayur dan buah tidak selalu baik untuk mereka.

Intervensi Nutrisi Tingkatkan Kesehatan Anak yang Kekurangan Gizi

Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Monica Joice Viona Parasvati, SpGK, anak-anak usia 6-8 bulan sebaiknya jangan diberikan sayur atau buah terlebih dulu.

Kalaupun ingin memberikan buah, berikan hanya sebagai selingan saja dan berikan buah dengan tekstur lembut seperti pepaya, alpukat, atau tomat matang. Jika sudah lebih dari delapan bulan, baru Anda bisa memberikan buah yang memiliki tekstur agak kasar dan berserat.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Pemilihan buah yang diberikan pun harus berhati-hati. Seperti buah apel yang meski baik untuk orang dewasa tapi pada balita justru bisa menyebabkan susah buang air besar.

"Hal ini bisa menyebabkan anak trauma dan tidak mau makan lagi buah ini. Yang salah, saat tahu anak susah buang air besar, orangtua malah memberikan sayuran supaya lancar. Akhirnya anak menjadi begah perutnya dan makin menolak karena setiap kali makan sayur perutnya jadi tidak enak," kata dr. Monica saat ditemui di sebuah acara akhir pekan kemarin.

Bukan Hanya Vitamin! Zat Besi Jadi Kunci Cegah Anemia pada Ibu Hamil dan Balita

Apel, lanjut dr. Monica, memiliki zat yang dapat mengentalkan kotoran. Karena itu, pada orang dewasa memakan apel bisa membuat kenyang lebih lama. Tapi kalau pada anak-anak, rasa kenyang akan membuat mereka tidak mau makan lagi.

Karena itulah, orangtua harus teliti dalam memilih makanan yang tepat bagi buah hati mereka. Asupan gizi dan nutrisi yang baik harus benar-benar diperhatikan pada 1.000 hari pertama usia anak yang dihitung sejak ibu dinyatakan hamil hingga usia dua tahun.

Ilustrasi imunisasi.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Imunisasi bukan hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024