Influenza Berkepanjangan, Berbahayakah?

Ilustrasi sistem kekebalan tubuh yang buruk
Sumber :
  • Pixabay/ Mojpe

VIVA.co.id – Cuaca yang tidak menentu didukung dengan kondisi fisik yang menurun mengundang timbulnya berbagai penyakit. Influenza salah satunya. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini terkenal sering menjangkiti masyarakat perkotaan. Karena itu, banyak orang yang masih menganggap sepele kondisi tersebut.

Ini Pentingnya Vaksinasi Influenza untuk Lansia

Kondisi influenza yang berkepanjangan sering terjadi, pilek dan batuk juga tak kunjung membaik. Padahal, berbagai obat flu telah dikonsumsi namun gejalanya kembali lagi setelah beberapa hari. Benarkah influenza berkepanjangan dapat mengindikasikan penyakit serius?

Menanggapi soal influenza, dr. Abrijanto SB, M.Si mengungkapkan bahwa influenza merupakan penyakit yang menyerang lemahnya imun seseorang. Menurutnya, daya tahan tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi penyakit tersebut.

Studi: Bawang Putih Australia Bisa Membunuh COVID-19 dan Flu, Diklaim Manjur 99 Persen

"Flu itu termasuk penyakit yang disebabkan virus Haemoplhylus influenza. Ada beberapa macam jenis virus yang ada sekarang. Berat ringan sakitnya ditentukan oleh virulensi (kadar infeksi pada seseorang)," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id Rabu, 24 Agustus.

Dokter yang juga penulis buku Opa Herbs Formula tersebut mengungkapkan faktor lain yang membuat seseorang mengidap influenza berkepanjangan adalah daya tahan tubuh seseorang.

Waspada, Influenza Kini Seperti Silent Killer

"Faktor lain yang mempunyai peran dalam berat ringannya infeksi adalah daya tahan tubuh seseorang. Daya tahan tubuh tersebut dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya adalah pola hidup sehat, olahraga, istirahat cukup, makan makanan bergizi juga manajemen stres yang baik," ujarnya.

Di lain sisi influenza juga memiliki self timing. Artinya, penderita akan sembuh sendiri seiring pertahanan tubuh (imun) penderitanya. Sementara itu, influenza berkepanjangan akan menjadi indikasi dari penyakit serius jika ada infeksi sekunder yang menimbulkan penyakit baru.

"Kalau menjadi serius biasanya karena daya tahan tubuh si penderita menurun kemudian ada infeksi sekunder yang menyebabkan penyakit lain masuk. Misalkan infeksi stapilococus yang terus lari ke sendi atau ke jantung menjadi artritis atau myocarditis," ungkapnya.

Dokter Abri juga menambahkan bahwa konsumsi obat flu yang dijual di pasaran tidak mampu sembuhkan influenza. Fungsinya hanya menekan gejala saja, karena itu influenza tetap akan muncul lagi beberapa hari berikutnya jika kondisi imun tubuh belum stabil.

"Obat flu hanya menekan gejala dan tidak menyembuhkan. Pusing, panas, pilek dan lain sebagainya hanya ditekan saja dan gejalanya akan datang lagi jika imun masih lemah," ujarnya.

Untuk itu, dr. Abri menyarankan bahwa satu-satunya tindakan efektif yang mampu mengatasi flu adalah meningkatkan imun dan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat dan asupan nutrisi seimbang.

"Mengatasi influenza caranya dengan tingkatkan imun dan daya tahan tubuh. Selain itu juga suplai nutrisi yang cukup. Untuk menghadapi virulensi virus asupan yang ampuh salah satunya vitamin C dari konsumsi buah dan sayur," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya