Memilih Aktivitas Bagi Anak Penderita Obesitas

Arya Permana (10), anak dengan bobot tubuh 190 kilogram.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA.co.id – Pada anak penderita obesitas, diperlukan aktivitas fisik untuk membuatnya lebih aktif bergerak. Namun, aktivitas fisik bagi anak penderita obesitas yang diberikan tidak boleh sembarangan.

Ibu Hebat! Begini Cara Nagita Slavina Jaga Kesehatan Anak Tanpa Ribet Obat-obatan"

Perlu dipahami, anak penderita obesitas memiliki tumpuan beban tubuh yang lebih berat. Sehingga, mereka akan kesulitan saat harus berolahraga yang bertumpu pada gerakan kaki.

"Kalau joging atau berlari itu kan tumpuannya di kaki, takutnya si anak kesulitan. Makanya mungkin diberikan olahraga air seperti berenang," ujar spesialis kedokteran olahraga, dr. Indrarti Soekotjo, SpKO, yang ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.

YLKI: Penundaan Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Ancam Kesehatan Anak Bangsa

Berenang dilakukan karena sifat air yang memang membuat tubuh lebih enteng, sehingga anak tidak kesulitan saat berolahraga. Namun, jika memang anak tidak menyukai olahraga air tersebut, Titi, panggilan akrabnya, menyarankan dengan bersepeda.

"Kalau bersepeda juga beban tidak hanya bertumpu pada kaki tapi seluruh tubuh. Atau misal anak mau olahraga dengan jalan, boleh. Asal pakai sepatu yang khusus untuk berlari," ucapnya.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Solusi lain yang juga penting adalah pemahaman orangtua pada anak mengenai pentingnya aktivitas fisik yang tidak hanya buat tubuh kurus tapi juga sehat. Dengan begitu, anak bisa semakin aktif melakukan olahraga karena memiliki niat yang berasal dari dirinya.

"Beri pemahaman bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur itu bisa membakar lemak yang ada di tubuhnya menjadi bentuk energi. Nah dengan energi itu akhirnya anak bisa menjadi lebih sehat," kata dia.

media gathering D Family Festive PT Kalbe Farma

Anak yang Kekurangan Vitamin D3 Berisiko Tinggi Mengalami Stunting

Vitamin D3 bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak tapi juga remaja, orang dewasa, hingga para lansia.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2024