Cara Ajarkan Anak Usia 3 Tahun Bagaimana Mengatasi Konflik
- Pixabay/HaiRobe
VIVA.co.id – Manusia adalah makhluk sosial. Pada orang dewasa, terdapat aturan bersosialisasi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Begitu pula anak-anak, meskipun ada pada skala yang lebih kecil, anak-anak juga dihadapkan pada interaksi sosial antar keluarga, tetangga, hingga guru dan teman sekelasnya.
Pada usia 3 tahun, anak-anak bersosialisasi dan belajar bagaimana cara berteman, dan memutuskan peraturan permainan dalam sebuah grup, atau mungkin berbagi mainan dengan kakak atau adiknya. Ketika terjadi konflik, di situlah akan terlihat kecerdasan emosional sang anak dan bagaimana cara orangtua mendidik anak mereka untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan respek terhadap orang lain.
Psikolog anak Fred Rogers mengatakan, "Cara mendidik anak yang baik adalah jika orangtua mampu mengajarkan anak bagaimana memecahkan konflik dengan cara yang damai."
Pada usia 3 tahun, konflik sosial pada anak terjadi jika kita melihat seorang anak merebut mainan anak lainnya, melarang anak lain bergabung bersamanya, atau meneriaki anak lain yang ikut bermain. Hal lain yang juga sering terjadi, anak akan memukul, melempar, atau mengadu kepada orangtuanya menggunakan bahasanya (berbohong). Karena itu, pada usia ini, sebaiknya mulai ajarkan anak bagaimana cara mengatasi konflik dalam lingkungan mereka sehingga mereka mampu bersikap dan mengatasi masalahnya dengan baik, sehingga sikap ini akan terus diadaptasi hingga dewasa.
Berikut ini beberapa ide untuk mengajarkan buah hati Anda beberapa cara menyelesaikan masalah. Seperti dilansir dari laman PBS Parents.
1. Bermain peran
Gunakan boneka jari dengan beberapa karakter hewan, kemudian rangkailah sebuah cerita dan pertunjukkan sederhana di depan anak Anda. Sebagai contoh misalnya si boneka jerapah mengambil mainan dari boneka kelinci. Tunjukkan dan katakan bagaimana perasaan si boneka kelinci saat mainan mereke diambil. Kemudian tunjukkan bagaimana mereka berbegi satu sama lain. Gunakan cara ini untuk mengekspresikan perasaannya saat berinteraksi dengan orang lain. Bercerita dan mendongeng adalah cara yang efektif bagi anak usia 3 tahun, karena pemahamannya si anak masih terbatas.
2. Jelaskan selalu mengenai konsep sebab akibat
Jelaskan konsep sebab akibat dari sikap anak-anak. Bagaimana perasaannya juga perasaan orang lain. Sebagai contoh, Anda bisa katakan, "kamu marah karna adikmu mengambil mainanmu, lalu kamu memukul adikmu. Sekarang, kalian berdua menjadi marah dan sedih."
Kemudian, bantu mereka untuk membayangkan tentang kondisi yang menyenangkan jika ia mampu bersikap baik. Sebagai contoh, Anda bisa katakan, "Padahal jika kamu dan adik bisa bermain puzzle bersama, kamu bisa membangun gedung atau apa pun yang kamu inginkan. Ayo kita main puzzle bersama. Lebih baik lagi jika kamu bisa berbagi bersama Adik."
3. Meminta maaf dan memperbaiki situasi
Jika anak Anda berbuat salah, dan mengambil keputusan yang menyakiti temannya, ajarkan mereka untuk meminta maaf dan mengubah kondisinya menjadi lebih baik misalnya dengan meminjamkan mainannya atau membantu temannya membereskan mainan.
4. Minta bantuan orang dewasa
Sejak dini, ingatkan anak bahwa ada kalanya mereka mampu mengatasi masalahnya, namun ada pula saat dimana mereka harus meminta pertolongan orang dewasa, guru atau orang yang mereka percaya jika mereka merasa tidak aman dan merasa disakiti secara fisik dan emosional.