Penyebab Mabuk Darat Saat Duduk di Kursi Belakang

Ilustrasi kepala.
Sumber :
  • Pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang menyebabkan mabuk darat ketika duduk di kursi mobil bagian belakang? Ternyata itu dikarenakan oleh otak, yang mendapatkan begitu banyak rangsangan, sehingga mengalami kebingungan menerima sinyal campuran dari tubuh yang mereka pikir telah diracuni dan harus memuntahkan racun.

Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Kenapa?

Penjelasan ilmiah di balik mabuk yang timbul karena gerakan dijelaskan oleh Dr Dean Burnett, dari Cardiff University, dalam buku barunya berjudul Idiot Brain: What Your Head Is Really Up To.

Pada dasarnya, otak menggabungkan informasi dari banyak sumber yang berbeda mulai dari sensorik, penglihatan, sentuhan, suara. Tapi, ketika Anda sedang bepergian di dalam mobil, Anda bergerak tapi seolah tidak bergerak pada saat yang sama. Ini yang membuat otak mendapat sinyal campuran dan saat itulah otak menerima sinyal bahwa mereka diracuni.

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penyebab Sakit Kepala di Malam Hari

"Dalam hal evolusi, satu-satunya hal yang dapat menyebabkan ketidakcocokan sensorik seperti itu adalah neurotoksin atau racun," ujar Burnett, seperti dikutip Metro.co.uk.

Hal itu membuat otak keliru berpikir, bahwa mereka sudah diracuni.

Waspadai 7 Penyebab Sakit Kepala di Malam Hari, Jangan Disepelekan!

“Otak akan menjadi bingung dan kita menjadi mabuk (darat) karena otak terus-menerus khawatir bahwa mereka diracuni,” kata Burnett.

Berkendara sambil membaca dapat membuat masalah ini menjadi lebih buruk. Mata Anda, yang tetap fokus pada apa pun yang Anda baca, dengan penglihatan periferal melihat bagian dalam mobil, memberitahu otak bahwa Anda tidak bergerak. Tetapi, ketika mobil berjalan di atas gundukan, atau mengubah kecepatan, tekanan telinga yang berubah lantas merasa bahwa Anda sedang bergerak dalam kecepatan tinggi. Ini meningkatkan ketidakcocokan sensorik.

Meski begitu, hingga saat ini ilmu pengetahuan masih belum tahu mengapa beberapa orang menderita mabuk perjalanan, seperti mabuk darat, laut dan udara, sementara yang lain cenderung tidak.

(mus)

Ilustrasi sakit kepala/demam.

Benarkah Migrain Lebih Sering Menyerang Usia 30 Tahun? Ini Faktanya Menurut Dokter

dr. Andre, Sp. N, Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah, menjelaskan bahwa migrain sering terjadi pada usia 20 hingga 40 tahun, dengan puncaknya di usia 30 tahun.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2024