Kenali Angka Kemungkinan Keturunan Terkena Hipertensi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Hipertensi merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan pembuluh darah dan sistem kardiovaskuler. Penyakit ini juga berpotensi menimbulkan penyakit koroner, stroke, hingga gangguan pada ginjal.
"Hipertensi umumnya menyerang pria di usia antara 35 tahun hingga 50 tahun, dan perempuan yang sudah memasuki masa menopause. Penyakit ini jarang menyerang seseorang yang berusia kurang dari 20 tahun. Jikalau memang terkena hipertensi pada usia di bawah 20 tahun, bisa merupakan hipertensi essensial ataupun karena penyakit ginjal," ujar Dokter Partner Konsula, dr. Sri Habibah Sari Melati, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 19 Agustus 2016.
Berdasarkan pada beberapa penelitian, lanjut dr. Sri, pada pembuluh darah aorta akan terjadi peningkatan ketebalan dinding pembuluh darah antara usia 20 tahun sampai dengan usia 90 tahun. Sehingga faktor pertambahan usia juga menentukan terjadinya Hipertensi.
Selain itu, faktor gaya hidup, genetik, usia, dan riwayat hipertensi dalam keluarga juga memberikan peluang seseorang terkena hipertensi.
"Jika kedua orangtua menderita hipertensi, maka angka kejadian hipertensi pada keturunannya meningkat 4 sampai 15 kali dibanding bila kedua orangtuanya adalah normotensi (bertekanan darah normal). Bila kedua orangtuanya menderita hipertensi essensial, maka 44,8 persen anaknya akan menderita hipertensi. Jika hanya salah satu orangtua yang menderita hipertensi maka 12,8 persen keturunannya akan mengalami hipertensi." lanjutannya.
Hipertensi bisa dikenali lewat gejala-gejala seperti sakit kepala, rasa tidak nyaman di tengkuk, migrain, mudah marah, palpitasi, dan sering buang air kecil terutama di malam hari, serta gejala-gejala lainnya.