Tujuh Tanda Ketidakseimbangan Hormon
- Pixabay/laleyla
VIVA.co.id – Hormon memainkan peranan penting dalam kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Bahkan, hormon, zat kimia yang dikeluarkan kelenjar di seluruh tubuh kita, bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada tubuh. Mulai dari gairah seksual, metabolisme, hingga kekuatan dan kesehatan tulang kita.
Namun, karena hormon memiliki keseimbangan yang lemah, kekurangan atau kelebihan hormon dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti dikutip dari Lifehack:
Kelelahan
Merasa selalu kelelahan meski sudah tidur cukup merupakan tanda umum terjadinya ketidakseimbangan hormon. Ada beberapa penyebab, tapi insulin yang paling bertanggung jawab atas kondisi ini. Hal ini terjadi ketika kadar insulin terus tinggi karena terjadinya resistensi insulin. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan mengubah pola makan seperti mengurangi jumlah karbohidrat sederhana seperti gula atau terigu, menurunkan berat badan, dan berolahraga teratut.
Sulit tidur
Insomnia juga merupakan efek samping yang umum terjadi karena ketidakseimbangan hormon. Pada pria, ini bisa dikarenakan kadar testoteron yang menurun. Sedangkan pada wanita, hal ini karena kadar progesteron yang menurun. Kadar progesteron yang rendah dapat diperbaiki dengan herba seperti chasterberry. Herba juga bisa menolong meningkatkan kadar testoteron.
Berkurangnya gairah seksual
Minat yang berkurang dalam hubungan seksual bisa menjadi tanda menurunnya hormon estrogen pada wanita dan menurunnya hormon testoteron pada pria. Kadar estrogen menurun pada wanita saat mereka memasuki masa menopause. Sementara pria tidak menyadari kalau kadar testoteron mereka juga menurun setelah berusia 50 tahun.
Berkeringat dan badan panas di malam hari
Salah satu tanda awal menopause pada banyak wanita adalah munculnya keringat dan suhu badan panas saat malam hari yang cukup membuat menderita. Inilah tanda kalau kadar estrogen mulai menurun saat menopause mulai datang.
Ingatan lemah dan sulit konsentrasi
Jika Anda sering kelupaan dompet atau tas Anda, atau sulit berkonsentrasi dan fokus pada pekerejaan, ini juga bisa menjadi tanda bahwa hormon, terutama kortisol, tidak seimbang. Saat Anda stres dalam waktu lama, kelenjar adrenalin akan kelelahan dan tidak lagi dapat memproduksi jumlah kortisol yang cukup. Dan ketika kortisol rendah, kondisi ini bisa memengaruhi fungsi kognitif Anda, seperti ingatan dan fokus.
Masalah emosional
Cemas, kesal, jengkel, dan perubahan mood juga merupakan gejala umum terjadinya ketidakseimbangan hormon, khususnya ketika hormon progesteron dan estrogen Anda terlalu tinggi atau rendah.
Berat badan bertambah
Pertambahan berat badan, terutama di wilayah perut, memang umum dialami setiap orang, namun menjadi masalah yang mengganggu. Sejumlah hormon bisa menjadi penyebab masalah ini, namun penyebab yang paling utama adalah insulin dan kortisol.
Saat kadar kedua hormon ini tinggi, mereka akan memberikan sinyal pada tubuh untuk menambah glukosa dan menyimpannya sebagai lemak, biasanya di wilayah perut. Manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan pengaturan napas bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kadar kortisol.
(ren)