Hingga 6 Bulan Bayi Kenali Ibu dari Bau dan Dekapan
- pixabay/stocksnap
VIVA.co.id – Banyak literatur mengenai parenting yang menyebutkan bahwa bayi baru bisa bereaksi dan gelisah saat berpisah dengan sang ibunda pada usia 8 bulan hingga 1 tahun. Hal itu membuat si buah hati cenderung bersikap rewel.
Namun pada kenyataannya, sikap gelisah pada bayi tidak hanya terjadi pada bayi berusia 8 bulan ke atas, namun juga ditunjukkan pada bayi usia 3-6 bulan (bayi muda).
Hal itu diakui oleh ketua Program Psikiatri Bayi di Rumah Sakit Toronto divisi Penyakit Anak, Jean Wittenberg.
"Bayi tidak memiliki struktur kognitif untuk mengenali ibu sebagai seorang individu atau untuk mengingat ibu saat ia pergi," ujarnya seperti dilansir dari laman Todaysparent.
Namun, Jean menambahkan bahwa beberapa bayi yang berusia lebih muda menunjukkan reaksi dari fenomena tersebut.
Misalnya pengalaman yang dialami seorang ibu bernama Melanie Hannah, dari Toronto. Putrinya Caitlyn yang berusia 4 setengah bulan sering menangis histeris jika digendong oleh orang lain selain ibunya.
"Sejak lahir, Caitlyn selalu bersama saya. Hingga usianya 4 setengah bulan, ia mulai bereaksi sering menangis histeris jika digendong orang lain selain saya," ujar Melanie.
Beberapa bayi memang menunjukkan gejala seperti Caitlyn, yang bahkan bisa dialami juga pada bayi usia 3-6 bulan. Namun hal tersebut ternyata berbeda dengan yang di alami anak berusia 8-10 bulan.
"Usia muda belum cukup memahami saat ibunya meninggalkannya atau rasa takut dengan kehilangan sang ibunda," jelasnya.
Namun, Jean mengakui bahwa bayi usia muda bahkan bayi baru lahir memiliki rasa untuk mengenali suara, bau, suhu tubuh dekapan tangan dan payudara sang ibu. Jadi si bayi akan tahu jika ibunya tidak bersamanya.
Untuk itu, Jean menyarankan saat sang bayi muda menangis dan bereaksi ekstrem, saat ditinggal ibunya, tetaplah hargai perasaan si bayi. Jika Anda harus menitipkannya, maka buatlah kondisi bayi senyaman mungkin, misalnya tidak ditinggalkan dalam kondisi sakit.