Inovasi Baru Penanganan Pasien Penyakit Jantung

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Penyakit jantung semakin banyak diderita oleh orang muda belakangan ini. Bahkan penyakit jantung kini telah menempati level teratas dari penyebab kematian di seluruh dunia.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Serangan penyakit ini butuh penanganan yang cukup serius agar pasiennya mendapatkan solusi pengobatan dari penyakit mematikan ini. Salah satu solusi yang sempat populer di kalangan dokter dan kesehatan adalah dengan melakukan operasi pasang ring pada organ jantung di dalam tubuh pasien.

Pasang ring jantung lebih dikenal dengan sebutan pasang stent atau cincin pada organ jantung. Pasang ring jantung merupakan sebuah prosedur untuk memperlebar pembuluh darah koroner pada bagian jantung yang tersumbat dan menyempit. Memasang ring jantung ini dimaksudkan untuk membuka pembuluh darah koroner dalam jantung supaya jantung dapat kembali menerima asupan darah yang cukup.

Cegah Serangan Jantung Sejak Dini, IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan

Namun, tak hanya pasang ring, belakangan juga diciptakan Bioresorbable Vascular Scaffolds (BVS) sebagai pengganti pasang ring untuk penanganan penyakit jantung. Dan prosedur ini, diyakini memiliki banyak manfaat. Berbentuk tabung kecil yang dirancang untuk membuka kembali jalan bagi pembuluh darah jantung yang tersumbat, mengembalikan aliran darah, dan kemudian larut di dalam darah seiring berjalannya waktu.

BVS dari Abbott ini pun terbuat dari polylactide, sebuah bahan yang dapat larut secara alami yang sudah biasa digunakan dalam implan medis seperti jahitan yang dapat larut.

Fakta dan Mitos Penyakit Jantung, Benarkah Bisa Sembuh dengan Minum Vitamin?

Tidak seperti stent metal yang permanen, BVS berpotensi untuk mengembalikan pembuluh darah ke fungsi dan pergerakan yang lebih alami sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pasien.

"Stent dari bahan balon ada risiko untuk mengempis dan penyempitan kembali, bahan metal tak berbalut obat berisiko hiperplasia--peningkatan abnormal dalam jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan. Bahan berbalut obat ada risiko peradangan, perubahan bentuk pembuluh darah dan timbul kerak kembali," ujar spesialis jantung dan pembuluh darah, Prof. Dr. dr. T. Santoso, Sp. PD-KKV, Sp.JP, Ph.D yang ditemui di RS Medistra, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016.

Untuk menghindari hal tersebut, dibentuk inovasi baru berupa BVS yang larut secara alami dalam pembuluh darah. Manfaatnya juga sudah terbukti pada 150.000 orang di dunia dan 800 orang di Indonesia.

"BVS bisa menghilangkan sumber reaksi peradangan, menurunkan risiko penyempitan kembali, kembalikan fungsi alamiah pembuluh," jelasnya.

Terlebih, dengan kerangka stent yang sudah lebih baik, dapat mengembalikan elastisitas pembuluh darah. Sehingga, fungsi pembuluh darah bisa terbentuk kembali dengan penggunaan dari BVS.

"Mereka melakukan fungsinya untuk menyembuhkan. Tapi usai disembuhkan, dia menghilang dan peredaran darah bisa elastis kembali," kata dr Santoso lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya