Atasi Radang Tenggorokan Tak Mesti dengan Antibiotik

Ilustrasi sakit tenggorokan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Radang tenggorokan seringkali mengganggu aktivitas karena membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Saat mengalami radang tenggorokan, biasanya banyak orang memilih antibiotik sebagai cara cepat untuk mengatasi radang tenggorokan tersebut.

Terpopuler: Alasan Antibiotik Harus Dihabiskan, Gaya Unik Julie Estelle di Akhir Tahun

Padahal, pengobatan radang tenggorokan atau disebut juga dengan faringitas tidak harus selalu menggunakan antibiotik.

Menurut dr. Ferry Ferdian Nugraha, faringitis dapat digolongkan berdasarkan penyebabnya, misalnya karna virus, bakteri, jamur, atau bahan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.

Kenapa Antibiotik Harus Dihabiskan? Ini Alasan Medis yang Perlu Anda Tahu

“Penggunaan antibiotik hanyalah untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri, penyebab terseringnya adalah Streptokokus beta hemolyticus grup A. Radang tenggorokan ini menyebabkan nyeri saat menelan, pembengkakan tonsil, demam di atas 38 derajat celsius dan pembesaran kelenjar getah  bening," kata dr. Ferry, dokter rekan Konsula, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 11 Agustus 2016.

Penyebab paling sering faringitis adalah virus. Pada kasus yang disebabkan oleh virus tidaklah membutuhkan antibiotik. Gejala yang timbul adalah suara serak, batuk, konjungtivis atau mata merah, diare, dan flu.

Musim Hujan dan Batuk Pilek, Perkuat Imun dengan 5 Makanan Sehat Ini

Ketika gejala radang sudah dirasakan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab faringitis apa yang diderita dan bagaimana cara penanganannya.

"Faringitis yang disebabkan oleh virus dapat sembuh secara alami seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh kita. Oleh karena itu penderita hanya perlu istirahat yang cukup, mengonsumsi air mineral dan makanan bernutrisi untuk meningkatkan sistem imun, bukan dengan antibiotik," ujar dr. Ferry

Selain itu, dr. Ferry juga mengingatkan agar berhati- hati dalam mengkonsumsi antibiotik karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah yang merugikan bagi tubuh. Salah satunya dapat menyebabkan resistensi antibiotik, di mana ke depannya antibiotik-antibiotik tertentu tidak dapat ampuh lagi untuk membunuh kuman.

Perlu diketahui bahwa penyakit ini bisa menular lewat percikan ludah atau saliva. Oleh karena itu, pencegahan bisa dilakukan dengan cara rajin mencuci tangan, memakai masker jika batuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak menggunakan wadah makan dan minuman seperti sendok, garpu, atau sedotan bersamaan.

Orang Tua Harus Waspada! Penyakit Pneumonia Jadi Penyebab Terbesar Kematian Pada

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pneumonia pada orang dewasa dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Pneumonia sering kali diawali dengan gejala ringan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024