Manfaat Hidup Melajang Menurut Penelitian
- Pixabay/tabeajaichhalth
VIVA.co.id - Lebih dari setengah orang Amerika Serikat, berstatus lajang. Menurut laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada 2014, jumlah orang lajang meningkat 13 persen sejak tahun 1976.
Dilansir dari laman The independent, ternyata menjadi lajang memiliki beberapa manfaat yang mengejutkan. Dr. Bella DePaulo, seorang ilmuwan sosial di Universitas California, Santa Barbara, yang melakukan lebih dari 800 studi tentang orang lajang dan menikah, menemukan bahwa orang lajang cenderung lebih mandiri dan memiliki motivasi diri, daripada mereka yang terikat dalam sebuah hubungan.
Orang yang memiliki status lajang juga mengembangkan kemampuan untuk tumbuh dan mapan sebagai individu. Hal tersebut, dilihat dari seberapa banyak tujuan yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri.
Selain itu, penilaian tersebut juga diukur dari seberapa banyak mereka akan belajar tentang kepribadian mereka. Berdasarkan hal tersebut, penelitian DePaulo yang dipresentasikan pada Konvensi Tahunan American Psychological Association ke-124 ini menunjukkan bahwa orang yang berstatus lajang menunjukkan peningkatan hubungan dengan orangtua, saudara, teman, dan rekan kerja.
"Saat menikah, biasanya orang akan mengalami perubahan prilaku dan memiliki sudut pandang yang sempit," ujar DePaulo.
Di lain sisi, manfaat positif yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa para lajang, ternyata lebih memiliki emosi positif yang membuat mereka bahagia.
Yang menarik, penelitian ini juga mengukur sisi emosional pasangan menikah. Berdasarkan penelitian tersebut, pasangan yang menikah cenderung mengandalkan dirinya sendiri, bukan pasangannya. Hal tersebut, ternyata menimbulkan emosi negatif.
Meskipun penelitian ini mengangkat nama baik para lajang, namun DePaulo tidak ingin mengubah persepsi orang tentang pernikahan. Karena, manfaat positif dalam sebuah hubungan pernikahan juga perlu dipertimbangkan. (asp)