Penyakit Ini Picu Kematian Wanita saat Persalinan Meningkat
Rabu, 10 Agustus 2016 - 13:16 WIB
Sumber :
- Pixabay/ ekseaborn0
VIVA.co.id
- Menjalani proses persalinan bagi wanita merupakan perjuangan yang mempertaruhkan nyawa. Dan bukan hal yang baru lagi jika proses persalinan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di kalangan wanita. Lalu, apa penyebab dari hal tersebut?
Setiap hari, selalu dikembangkan obat medis maupun alat canggih yang diharapkan mampu menurunkan angka kematian wanita usai melahirkan. Namun, analisis dari data CDC menunjukkan bahwa di Amerika, angka kematian ibu akibat proses persalinan masih tinggi.
Di tahun 1990 hingga 2013, Inggris, Jerman, Australia, Swedia, Jepang, dan Korea Selatan juga memiliki angka kematian yang begitu dramatis yang diakibatkan dari proses persalinan. Bahkan, di Amerika sendiri, angka dari 100 ribu kematian meningkat dua kali lipat sejak tahun 1987.
Insiden kematian ini disebabkan salah satunya oleh banyaknya kondisi perdarahan yang terkait dengan peristiwa melahirkan. Ahli kesehatan maternal dan bayi di CDC, dr. William Callaghan menuturkan bahwa meningkatnya penyakit kronik yang dialami oleh wanita juga menjadi penyebab dari hal ini.
Pada kenyataannya, kini penyakit kronik tersebut menjadi penyebab utama yang mengakibatkan komplikasi pada kehamilan di Amerika. Hal ini diakui oleh William akan semakin meningkat karena banyaknya kasus penyakit kronik yang terus mengintai seperti hipertensi dan diabetes.
Untuk itu, disarankan agar komplikasi tersebut bisa ditekan sebesar mungkin agar angka kematian ibu usai melahirkan tidak lagi tinggi. Sehingga, hal tersebut sudah dianjurkan menjadi perhatian pertama sebelum akhirnya para kaum wanita nantinya bisa menjalani kehamilan dalam kondisi yang sehat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada kenyataannya, kini penyakit kronik tersebut menjadi penyebab utama yang mengakibatkan komplikasi pada kehamilan di Amerika. Hal ini diakui oleh William akan semakin meningkat karena banyaknya kasus penyakit kronik yang terus mengintai seperti hipertensi dan diabetes.