Waspada Penularan Hepatitis dari Ibu ke Bayi

Ilustrasi/Petugas kesehatan
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Penyebaran virus hepatitis, sudah seharusnya dicegah sejak dini. Apalagi, yang paling mengkhawatirkan, penularan hepatitis paling sering terjadi adalah dari ibu ke bayi.


Perlu dipahami bahwa penyebaran virus hepatitis mencakup dua cara yaitu horizontal dan vertikal. Horizontal yaitu dari pengidap yang berada di lingkungan sekitar kemudian menularkan dengan berbagai cara.


"Di Asia Tenggara, penyebaran terbesar itu melalui ibu ke bayi yaitu secara vertikal. Makanya, perlu disadari oleh para wanita sebelum nantinya menularkan pada anak," ujar spesialis anak, Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA (K), dalam diskusinya Kenali, Deteksi, Obati Hepatitis, di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.


Apalagi, faktanya adalah sembilan dari sepuluh bayi bawah satu tahun yang ditularkan oleh sang ibunda, akan mengidap hepatitis kronis terutama jenis B. Bahaya dari infeksi kronis tersebut berdampak pada terjadinya sirosis hati yang berisiko besar mengalami kanker hati.


"Saat virus hepatitis mengendap di bayi, dia akan bertahan dan berkembang biak karena imun anak yang masih rendah. Bisa berakibat kronis sampai kanker hati," jelasnya.

Jejak Wabah Hepatitis A di Pacitan

Untuk itu, vaksin pada bayi sangat disarankan sejak jam pertama usai kelahirannya. Apalagi, risiko tertular paling besar saat usai melahirkan.
Ditemukan Manusia Pertama Pengidap Hepatitis E karena Tikus


Bercinta dengan Penderita Hepatitis, Apakah Bisa Tertular?
"95 persen penularan terjadi saat ibu melahirkan. Makanya penting memberi vaksin dalam kurun waktu kurang dari 24 jam," kata dia.

Ilustrasi penelitian virus Hepatitis

Korban Virus Hepatitis A di Indonesia Meningkat Sejak 3 Tahun Terakhir

Vaksinasi Hepatitis A sangat bermanfaat

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2019