Kanker Hati Penyebab Kematian Terbesar Kedua Dunia
Selasa, 9 Agustus 2016 - 18:55 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Lebih dari satu juta orang terinfeksi virus hepatitis di Asia Pasifik. Dampak dari infeksi tersebut adalah terjadinya kanker hati yang menjadi penyebab kematian kedua di dunia.
Indonesia merupakan salah satu dari negara Asia Pasifik dengan penyebaran virus hepatitis yang sedang dan cenderung tinggi. Di mana virus hepatitis menjadi pemicu kematian yang ke tujuh di seluruh dunia.
"Di tahun 2013, virus hepatitis menjadi pemicu kematian nomor tujuh di seluruh dunia," ujar Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. David Handojo Muljono SpPD, dalam diskusinya Kenali, Deteksi Obati Hepatitis
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Skrining, Langkah Awal Deteksi Hepatitis
Baca Juga :
Kanker Hati Bukan Lagi Ancaman Hidup
Indonesia merupakan salah satu dari negara Asia Pasifik dengan penyebaran virus hepatitis yang sedang dan cenderung tinggi. Di mana virus hepatitis menjadi pemicu kematian yang ke tujuh di seluruh dunia.
"Di tahun 2013, virus hepatitis menjadi pemicu kematian nomor tujuh di seluruh dunia," ujar Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. David Handojo Muljono SpPD, dalam diskusinya Kenali, Deteksi Obati Hepatitis
di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.
Parahnya lagi, virus hepatitis yang tidak tertangani bisa menyebabkan terjadinya kanker hati. Di mana, saat kanker hati tidak lagi bisa diobati maka menjadi penyebab kematian terbesar kedua.
"80 persen dari infeksi virus hepatitis B dan C yang kronik dapat memicu terjadinya kanker hati. Nah, kanker hati ini penyebab kematian terbesar kedua setelah kanker paru," ucapnya.
Tingginya angka kanker hati ini disebabkan kurangnya kesadaran akan virus hepatitis yang bersarang di tubuh. Sehingga, saat sel kanker sudah merambah, saat itu juga kesadaran untuk mengobati baru timbul.
"Saat sudah timbul kanker, baru orang mulai sadar dan ingin mengobati tapi sudah terlambat karena memang gejalanya tidak tampak," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.
