Ditemukan, Zat 'Pembunuh' Mikroba Infeksi Nosokomial

Sumber :
  • REUTERS/Rodrigo Paiva
VIVA.co.id
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
- Satu lagi prestasi anak bangsa yang membanggakan dan menjadi solusi baru dalam bidang kesehatan yaitu, dalethyne.
Manfaat Sehat Jalani Peregangan Tubuh Secara Rutin


Cara Tepat Tangani Luka Kulit agar Tak Berbekas
Dalethyne
merupakan zat aktif dari sebuah proses pemisahan komponen dalam minyak. Zat aktif ini berhasil ditemukan oleh Kayapan Satya Dharshan yang selama bertahun-tahun meneliti dan menciptakan sebuah mesin khusus yang dapat memisahkan komponen penting pada minyak dengan menggunakan oksigen.


Komponen minyak tersebut adalah peroxide, anisidine, iodine, dan aldehyde.

"Dalet berarti empat dalam bahasa Ibrani, melambangkan empat komponen dalam minyak yang bekerjasama dalam proses penyembuhan luka," kata Dharshan saat konferensi pers di World Trade Center, Jakarta, Selasa, 9 Agustus.

Hingga saat ini, dalethyne telah diuji di berbagai negara di dunia seperti Inggris dan Malaysia. Di Indonesia, uji coba terhadap keampuhan dalethyne dalam penanganan luka dilakukan oleh sejumlah ahli dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Dalam riset Studi Efektivitas Zat Aktif dalethyne pada Luka Insisi dan Luka Insisi yang terinfeksi pada Rattus Norvegicus, dihasilkan bahwa zat aktif dalethyne diyakini sebagai terapi utama untuk menanggulangi infeksi nosokomial dan manajemen luka.

"Infeksi nosokomial menjadi musuh bersama di rumah sakit di seluruh dunia. SepsisNosokomial merupakan masalah yang serius bagi pasien yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat yang dapat berujung pada peningkatan angka kesakitan, lama perawatan, bahkan bisa berujung pada kematian. Biaya yang dikeluarkan untuk merawat pasien menjadi amat tinggi," kata ketua penelitian Dr. dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, MSI.

Pada penelitian ini, tim peneliti yang terdiri dari 10 anggota melakukan uji zat aktif delathyne terhadap mikroba penyebab infeksi nosokomial yaitu Staphylococcus Aureus, Staphylococcus epidermis, Streptococcus pyogenes, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacterbaumanii Methicillin Resisten Staphylococcus Aereus (MRSA), Extended Spectrum Beta Lactam (ESBL) terdiri dari Escehedrichic coli dan Klebseilla pneumoni serta Klabseilla Pneumonia Carbapenemase (KPC).

Infeksi nosokomial sendiri merupakan infeksi yang didapat seseorang  saat mereka mendapat perawatan untuk penyakit di luar infeksi tersebut. Infeksi nosokomial dapat diperoleh di manapun, seperti rawat inap rumah sakit, rawat jalan, fasilitas cuci darah untuk penderita gagal ginjal, pusat rehabilitasi, kamar operasi, dan perawatan di rumah.

Infeksi nosokomial merupakan penyakit serius yang banyak terjadi. Sebagian besar kasus infeksi nosokomial atau sekitar 60 persen merupakan infeksi peredaran darah yang didapat lewat kateter pembuluh darah, infeksi saluran kemih melalui kateter urin, dan infeksi jaringan paru-paru akibat penggunaan ventilator. Diperkirakan sekitar 1 dari 20 pasien yang di rawat di rumah sakit mendapat infeksi nosokomial. Angka kematian yang disebabkan oleh infeksi nosokomial cukup besar.

"Kami menemukan bahwa zat aktif delathyne dapat membunuh kuman-kuman tersebut dengan konsentrasi 50 persen. Studi lebih lanjut  didapatkan kemampuan membunuh kuman secara total, jadi boleh dikatakan zat aktif delathyne ini cidal. Jadi, apabila terjadi infeksi dengan kuman tersebut pada luka, maka delathyne dapat menjadi terapi utama di rumah sakit dan layanan kesehatan lain," kata dr. Agung.
Ilustrasi ruangan rumah sakit.

Penularan Infeksi di Rumah Sakit Mencapai 40 Persen

Ada empat besar infeksi yang sering terjadi.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2017