Kapan Seharusnya Wanita Berhenti Mengandung?
- Pixabay/ ekseaborn0
VIVA.co.id - Kapasitas reproduksi wanita memiliki umur yang terbatas. Sel telur mereka mulai tumbuh ketika masih berada dalam kandungan ibu, dan tersimpan dalam indung telurnya sampai dia mulai menstruasi.
Setiap bulan, lebih dari 400 sel telur hilang karena erosi hingga 4 juta sel telur yang dimilikinya habis dan mereka mulai memasuki masa menopause. Umumnya, wanita memasuki masa menopause di usia 50-an. Tak hanya itu, setiap kali wanita mengalami proses kehamilan, ada sejumlah risiko yang mungkin terjadi. Di setiap usia, risiko itu berbeda.
Dilansir laman The Sun, Dr Carol Cooper mengungkapkan risiko-risiko yang dihadapi wanita jika hamil di usia 30-an, 40-an, 50-an, dan 60-an.
Usia 30-an
Secara biologis, usia 30-an adalah masa terbaik untuk seorang wanita mengandung, terutama di usia awal 30. Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan wanita menurun secara signifikan mulai usia 35 tahun.
Namun, itu bukan berarti wanita tidak bisa mengandung di akhir usia 30 atau lebih, hanya saja butuh waktu lebih lama. Pada saat bersamaan, peluang untuk memiliki kembar tidak identik akan meningkat di usia 35 tahun.
Kembar seperti ini berasal dari dua sel telur berbeda. Hal ini dikarenakan indung telur masih menyimpan beberapa sel telur yang masih tersisa.
Usia 40-an
Wanita yang ingin mengandung di usia 40-an harus menghadapi banyak tantangan. Jika Anda ingin mengandung secara normal Anda mungkin membutuhkan In Vitro Fertilization (IVF) atau donor sperma.
Ketika sudah hamil, akan ada risiko tinggi terjadinya komplikasi, termasuk keguguran, tekanan darah tinggi dan preeklampsia, diabetes, dan placenta previa. Dan, Anda kemungkinan besar harus menjalani ceasar ketika melahirkan.
Selain itu, risiko melahirkan anak Down's Syndrome dan kelainan lain juga tinggi. Peluangnya satu dibanding 100 kelahiran. Namun, masih banyak anak yang lahir tidak memiliki kelainan ini.
Usia 50-an dan 60-an
Usia ini merupakan usia yang paling berisiko. Sangat sedikit wanita bisa mengandung secara alami di usia ini. Mereka yang masih ingin mengandung, satu-satunya cara adalah dengan IVF dan donasi sel telur.
Tapi sayangnya, tidak semua cara ini dapat berhasil. Belum lagi semua komplikasi yang terjadi pada usia 40-an akan lebih besar lagi terjadi pada kehamilan di usia 50 tahun ke atas.
Wanita yang berusia lebih tua umumnya memiliki fisik yang lebih lemah untuk bisa mengandung, mereka kemungkinan besar dapat mengalami masalah jantung, stroke, atau penyumbatan darah di paru-paru, di mana masing-masing kondisi bisa berakibat fatal. Selain itu, wanita berusia 50 tahun ke atas pasti fisiknya akan lebih lemah untuk merawat bayi dan membesarkan anak.