Mengenal Delapan Gangguan Darah
Senin, 8 Agustus 2016 - 09:29 WIB
Sumber :
- physicworld
VIVA.co.id
- Darah memiliki kandungan utama yang terdiri dari sel-sel darah merah (sel darah merah), sel darah putih (leukosit), trombosit, dan plasma.
Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan leukosit berfungsi untuk melawan infeksi. Sementara trombosit membantu dalam membentuk pembekuan darah, sehingga tidak terjadi pendarahan ketika terjadi luka.
Terjadinya gangguan terhadap komponen dan aktivitas darah ini, dapat menyebabkan ketidakseimbangan fisik yang berbahaya. Beberapa gangguan darah bersifat non kanker, namun beberapa merupakan gangguan yang parah yang dapat menyebabkan kanker darah.
Selain itu, adanya ketidakseimbangan pada sumsum tulang, komponen protein di dalam darah, pembuluh darah, atau kelenjar getah bening juga merupakan penyebab terjadinya gangguan darah.
Untuk mengetahui apakah Anda mengalami gangguan darah gejalanya dapat mengenalinya lewat gejala antara lain sering lelah, otot lemah, tidak cukup oksigen yang diterima otak, jantung yang berdetak cepat, sesak napas, dan sebagainya. Anda bisa langsung berkonsultasi ke dokter jika menemukan gejala-gejala tersebut.
Selain itu, inilah beberapa gangguan atau penyakit darah yang harus Anda ketahui seperti dilansir laman Boldsky.
Anemia
Anemia merupakan gangguan darah yang paling umum yang disebabkan oleh adanya masalah dalam sel darah merah. Anemia bisa dalam kadar ringan, namun jika bertambah parah Anda bisa merasakan sakit di tubuh, sesak napas, pucat, dan kelelahan.
Leukimia
Ini merupakan gangguan darah yang berbahaya karena dapat menjadi kanker darah ketika leukosit menjadi ganas dan produksinya meningkat di dalam sumsum tulang.
Leukimia akut adalah kondisi yang sangat serius dan berkembang sangat cepat, sedangkan leukimia kronis mengalami perkembangan yang lambat. Hanya kemoterapi dan tranplantasi sel yang dapat mengobati penyakit ini.
Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Penyakit darah juga termasuk gangguan yang terjadi pada trombosit sel darah merah. Jika jumlah trombosit Anda dalam darah menurun dan Anda mengalami memar serta pendarahan, maka Anda menderita ITP.Â
Anemia sel sabit
Merupakan kondisi genetis yang terjadi karena gangguan sel darah merah. Biasanya terjadi pada keturunan yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, India, Kepulauan Karibia, dan Arab Saudi. Penyakit ini menyebabkan sel darah merah menjadi kaku dan menebal sehingga menghambat peredaran darah.
Myelodysplasia
Merupakan salah satu tipe kanker darah yang menyerang sumsum tulang dan salah satu gangguan darah yang menghambat jumlah leukosti. Myelodysplasia merupakan penyakit kronis yang berkembang lambat namun tiba-tiba, yang kemudian bisa berubah menjadi leukosit. Penyakit ini bisa diobati dengan transplantasi sel punca, transfusi darah, dan kemoterapi.
Gangguan pembekuan darah
Setiap gangguan yang terjadi pada trombosit darah dapat menghambat terjadinya pembekuan darah. Karena itu, penderita gangguan trombodit darah dapat mengalami pendarahan hebat atau pembekuan berlebih. Jika terjadi pembekuan darah maka harus diobati dengan pengencer darah.
Sepsis
Selain sel darah dan trombosit, gangguan juga bisa terjadi pada plasma darah. Jika infeksi yang terjadi pada tubuh Anda menyebar hingga ke dalam darah hingga menyebabkan demam, kesulitan bernapas, tekanan darah rendah, dan masalah pernapasan, maka itu adalah sepsis.
Malaria
Meski terjadi karena gigitan nyamuk namun penyakit ini merupakan salah satu tipe gangguan darah karena menyerang sel darah merah. Sel darah merah yang pecah dapat menyebabkan demam tinggi, kerusakan organ, dan panas dingin. Karena itu, tindakan cepat sangat dibutuhkan, jika tidak penderita akan meninggal dunia.
Baca Juga :
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
Baik berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm).
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :