Kak Seto: Mi Bikini 'Remas Aku' Bisa Picu Pemerkosaan
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kehadiran makanan ringan yang memuat konten pornografi lewat kemasan dan nama produk bermerek Bikini (Bihun Kekinian) 'Remas Aku' mulai meresahkan masyarakat, terutama orangtua.
Pasalnya, camilan yang dijual online tersebut juga menampilkan gambar kemasan dan tulisan yang terlalu vugar dikonsumsi remaja dan anak-anak.
Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si atau yang dikenal dengan panggilan Kak Seto, mengakui bahwa bungkus dari makanan ringan tersebut terlalu vulgar untuk disebarluaskan.
Apalagi, hal ini memang bisa berdampak buruk pada anak yang belum memahami makna dari konten tersebut.
"Kontennya sangat tidak edukatif. Itu berkaitan dengan pornografi yang jika dipaparkan pada anak, bisa berbahaya," ujar Kak Seto kepada VIVA.co.id, Jumat, 5 Agustus 2016.
Menurutnya, jika anak dibiarkan terus menerus dicekoki konten-konten negatif, maka secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mengeksploitasi tubuh. Tidak hanya itu, hal tersebut juga bisa menstimulasi otak anak untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pornografi.
"Itu bisa menstimulasi anak yang mengarahkan berperilaku negatif. Bahkan bisa mengarah ke perkosaan," kata pria kelahiran 64 tahun lalu ini.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar peran orangtua dan guru sebagai pembimbing, bisa lebih mengarahkan anak untuk membeli makanan yang lebih sehat. Tidak hanya dari segi gizi, namun juga bungkusannya yang lebih edukatif.
"Guru dan orangtua harus waspada, mereka harus memperhatikan jajanan pada anak. Berikan juga pengertian agar anak sadar tidak perlu konsumsi makanan dengan bungkusan yang vulgar," kata Kak Seto.
Untuk itu, ia dan lembaga perlindungan anak sedang berusaha untuk mengimbau produsen menarik kembali produknya dari pasaran. Selain itu, ia turut mengimbau agar produk tersebut tidak disebarluaskan lebih banyak lagi melalui para pedagang lain. (ase)