Efek Donor Organ bagi Tubuh Manusia
Jumat, 29 Juli 2016 - 16:57 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Menjadi pendonor membutuhkan keberanian yang tinggi, dengan merelakan sebagian tubuhnya untuk diberikan ke anggota keluarga atau orang lain yang membutuhkan. Bahkan bisa mendatangkan risiko yang besar bagi kesehatan sang pendonor.
Dari nyeri sehabis operasi donor, infeksi, gagal ginjal, merupakan hal-hal yang bisa terjadi sehabis operasi donor. Berikut efek donor organ bagi tubuh manusia, seperti dilansir laman Boldsky.Â
Nyeri
Kadang-kadang, ada kasus ketika pendonor melewati rasa sakit luar biasa setelah menyumbangkan ginjal. Rasa sakit pasca bedah sangat umum, namun dalam beberapa kasus, bekas luka memudar dan tidak sakit. Oleh karena itu, bicaralah dengan dokter spesialis untuk penanganan hal tersebut.
Gumpalan darah
Ini adalah risiko lainnya yang dihadapi banyak pendonor. Anda perlu istirahat total dan mendapatkan pengobatan yang baik setelah operasi. Menjadi donor hidup, memberikan kesempatan untuk melihat orang yang menerima donor. Namun, Anda harus yakin dengan kesehatan diri sendiri.
Risiko infeksi
Sekarang, pendonor hidup juga harus melewati operasi untuk dapat melakukan donor. Luka bedah dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut di daerah yang insisi. Jadi, bimbingan medis yang tepat diperlukan bagi Anda untuk segera pulih dari operasi.
Gagal ginjal
Pada umumnya, orang yang muda dan kecil berada pada risiko gagal ginjal setelah mendonasi organnya. Sebelum mengambil keputusan untuk menjadi pendonor, Anda harus melakukan medical check-up dan berbicara dengan dokter tentang konsekuensinya.
Komplikasi di hati
Menyumbang liver dapat menyebabkan infeksi, pendarahan perut, hernia, kebocoran empedu bagi pendonornya. Oleh karena itu, Anda harus memiliki alasan yang jelas tentang kosenkuensi yang akan dihadapi sebelum mengambil keputusan.
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kadang-kadang, ada kasus ketika pendonor melewati rasa sakit luar biasa setelah menyumbangkan ginjal. Rasa sakit pasca bedah sangat umum, namun dalam beberapa kasus, bekas luka memudar dan tidak sakit. Oleh karena itu, bicaralah dengan dokter spesialis untuk penanganan hal tersebut.