Bahaya Biarkan Anak Main Gadget Tanpa Ditemani Orang Tua

Ilustrasi anak bermain ponsel.
Sumber :
  • Pixabay/PublicDomainPictures

VIVA.co.id - Di era digital saat ini, dawai alias gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan. Anak-anak kecil sekali pun sudah terbiasa menggunakannya. Bahkan banyak orang tua yang memanfaatkan gadget sebagai alat untuk pengasuhan buah hati mereka, baik itu sebagai hiburan atau agar anak-anak lebih tenang.

Meski sangat membantu, namun penggunaan gadget pada anak sebaiknya tidak dibebaskan. Menurut dokter anak dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, penggunaan screentime (gadget, termasuk ponsel, tablet, komputer, dan televisi) maksimal adalah dua jam.

"Sebaiknya anak ketika bermain gadget didampingi dan ditanya apa manfaatnya bagi dia saat membuka situs atau permainan. Tidak didiamkan main sendiri dan dia tidak tahu apa yang dilakukan, dibaca dan lihat," kata dr. Mayung saat ditemui dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan, 27 Juli 2016.

Memberikan gadget pada anak sehingga mereka bisa tenang bermain memang sangat membantu orangtua. Tapi, ketahuilah bahwa penggunaan gadget juga memberikan dampak yang tidak ringan pada anak-anak. Penggunaan gadget pada anak yang masih dalam tahap perkembangan bahasa akan menimbulkan gangguan bicara dan bahasa.

"Dampak lain yang telah diteliti, emisi dari layar gadget itu membuat efek exciting sehingga bisa mempengaruhi perubahan pola tidur anak. Tidurnya jadi tidak tenang dan nyenyak. Jam tidurnya juga jadi mundur sehingga fokus jadi berkurang, dia kesulitan mengolah memori, dan ketika bangun dia jadi cranky (lekas marah, mudah dongkol, gampang tersinggung)," imbuh dr. Mayung.

Sementara untuk anak usia sekolah atau yang sudah remaja dia akan kehilangan fokus dan konsentrasi ketika belajar di sekolah atau beraktivitas. Dalam jangka panjang, konsentrasinya menjadi tidak baik dalam mengikuti pelajaran sehingga mengakibatkan hasil akhir yang tidak maksimal.

Selain itu, jika anak menggunakan gadget untuk texting, maka ia rentan terkena cyber bullying atau perlakuan tidak menyenangkan dari dunia maya.

(ren)

Cara Shahnaz Haque Pilih Pendidikan untuk Anak