Cara Melindungi Anak dari Bahaya Pelecehan Seksual
- Pixabay/ Chin
VIVA.co.id - Pelecehan seksual pada anak menjadi salah satu hal paling ditakuti orangtua. Apalagi dengan semakin maraknya tindak kejahatan seksual akhir-akhir ini yang bahkan pada beberapa kasus dilakukan oleh orang atau kerabat dekat dari anak tersebut.
Hal ini tentu saja membuat setiap orangtua harus ekstra waspada terhadap kondisi sekitar, memberi pembekalan informasi pada anak.
Salah satu hal yang bisa diajarkan pada anak untuk menghindari pelecehan seksual adalah tentang sentuhan. Ajarkan pada anak, bagian mana yang boleh disentuh, dan bagian mana yang tidak boleh. Serta sentuhan seperti apa yang membuat anak nyaman atau pun tidak. Selain itu anak juga bisa diajarkan bagaimana menolaknya dengan sopan.
Hal lain yang harus diajarkan orangtua pada anak adalah bagaimana cara mengaktifkan alarm untuk peka pada kondisi tertentu dan bagaimana lari dari tempat jika ia merasa terancam.
Berikut ini beberapa cara mengajarkan anak untuk menghindari pelecehan seksual, seperti dilansir Times of India.
Menjelaskan makna pelecehan seksual
Pelecehan pada anak tidak terbatas. Beberapa kasus terjadi melibatkan tindakan seksual atau kontak fisik yang tidak wajar, termasuk di dalamnya menunjukkan organ intim dewasa pada anak, atau membuat anak menonton pornografi. Pelecehan seksual seperti ini mampu membekas dalam diri individu dalam banyak cara.
Tanpa syarat
Orangtua perlu untuk memberikan pendidikan seks sejak dini, jadi anak-anak bisa memecahkan masalah seks lebih baik.
"Berikan pendidikan seks pada anak secara bertahap, melalui proses dan pertimbangkan juga usia anak. Saat anak dirasa cukup siap, orangtua harus menjawab rasa penasaran anak. Jika orangtua merasa tidak nyaman, mereka bisa meminta tolong pada dokter," kata Salma Prabhu, psikologis klinis.
Berdamai dengan pelecehan
Jika ternyata anak menjadi korban pelecehan, hindari membahas hal yang akan melukai anak. Sebaiknya bawa anak ke terapis. "Gejala awalnya adalah anak menjadi pendiam, mulai menolak untuk makan, dan kehilangan berat badan. Jika anak tidak mau bercerita pada orang tua, ada baiknya orangtua meminta bantuan dokter, dan dalam situasi seperti ini sebaiknya izinkan anak menangis," ujar Prabhu.
Terapi
Terapi bermain akan membantu anak mengatasi stres atau trauma. Saat anak bermain dalam cara tertentu dengan mainan tertentu, mereka mengeluarkan perasaan mereka, hingga mereka bisa berdamai dengan hal itu.
Teknik proyektif
Misalnya dengan menggambar sosok manusia bisa membantu mengetahui pelecehan pada anak. Sosok manusia bisa membantu anak mengekspresikan perasaan rumit yang sulit untuk diekspresikan.
(ren)